- Ferrari
VIVA.co.id – Perusahaan supercar asal Italia, Ferrari, telah meluncurkan 812 Superfast di ajang Geneva Motor Show 2017. Mobil tersebut telah dipersenjatai dengan mesin paling bertenaga, V12 Berlinetta.
Setelah resmi meluncur, Managing Director of Ferrari Far East & Middle East, Dieter Knechtel, mengungkapkan Indonesia merupakan salah satu negara yang akan kedatangan mobil ‘spesial’ ini.
"Anda telah melihat dalam berita, kami memiliki kesederhanaan yang disajikan di Geneva ini adalah mobil super cepat kami, mobil teratas kami, dan akan datang ke Indonesia," katanya kepada VIVA.co.id di BSD Serpong, Tangerang Selatan.
Knechtel juga mengatakan bila mobil istimewanya tersebut akan tiba di Indonesia pada Oktober mendatang.
"Bulan oktober, jadi akan tiba di sini. Ini adalah mobil yang fantastis, yang banyak diminati konsumen di Indonesia dan telah lama ditunggu. Dengan 800 tenaga kuda dan teknologi tinggi, ini mungkin sorotan lain yang bisa anda harapkan di Indonesia," ujarnya.
Sekedar Informasi, Ferrari 812 Superfast akan menjadi sports car paling bertenaga dan tercepat sepanjang sejarah produsen mobil asal Italia ini. Sebab, Ferrari mengklaim telah mendesainnya dengan sangat sporty dan dilengkapi dengan fitur-fitur terbaru diyakini akan menghidupkan kembali masa kejayaannya.
Pemilihan mesin 6.5-liter V12 diklaim mampu menyemburkan tenaga 788 hp pada 8.500 rpm dan torsi 718 Nm pada 7.000 rpm. Mesin ini dibantu dengan transmisi otomatis 7-speed dual-clutch guna memberikan respon tercepat. Jika dikalkulasikan, mobil sports ini mampu bergerak dari 0-100 kpj hanya dalam waktu 2,9 detik dan memiliki kecepatan maksimal hingga 340 kpj.
Sedangkan untuk tampilan eksteriornya, terdapat aksen-aksen sporty, mengusung sisi dinamis model fastback, desain roda terbaru, lampu depan full-LED dan desain air intake pada bonnet yang lebih kekar. Hasilnya, membuat tampilan depannya terkesan gagah bertenaga. (ren)
Mobil Harvey Moeis Disita Lagi, 2 Ferrari dan 1 Mercy
Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menyita mobil mewah milik tersangka dugaan korupsi izin usaha pertambangan PT Timah, Harvey Moeis.
