Berita Terbaru Begadang

Tak jarang mereka yang terjaga di malam hari, memilih untuk mengkonsumsi energi drink atau minuman berenergi agar tetap segar sepanjang malam.

Begadang merupakan kebiasaan tidur lebih malam dari waktu tidur normal. Kebiasaan ini sering dilakukan dengan berbagai alasan, seperti selesaikan pekerjaan salah satunya.

Selain insomnia, risiko penyakit stroke juga bisa disebabkan oleh banyak hal seperti obesitas, gaya hidup, kurang bergerak, pola makan yang buruk, hipertensi, dan lainnya

Saat seseorang begadang, terjadi ketidakstabilan hormonal dalam tubuh. Beberapa hormon yang seharusnya turun saat waktu istirahat justru naik dan menjadi dominan.

Velove Vexia dinobatkan sebagai Duta Go Red for Women yang diinisiasi oleh Yayasan Jantung Indonesia. Velove bercerita mengenai pemahamannya tentang kesehatan jantung.

Namun, apa yang mungkin tidak kita sadari adalah bahwa begadang memiliki dampak negatif yang signifikan dan jangka panjang pada kesehatan kita. Berikut beberapa efeknya :

Selain pola makan yang tidak sehat, masyarakat terutama di perkotaan juga jarang bergerak. Hingga stress akibat pekerjaan juga menjadi faktor penyebab penyakit jantung.

Circus Concerto featuring Blossom BCL menjadi salah satu konser dengan konsep unik. Bicara persiapan, BCL mengaku di usianya kini dia merasakan gampang lelah.

Meskipun tampak menarik dan sering kali dianggap sebagai tanda produktivitas, kebiasaan tidur pagi memiliki sejumlah dampak negatif. Berikut bahaya kebiasaan tidur pagi

Kendati terlihat sepele, namun terlalu sering begadang dengan memangkas waktu istirahat memicu dampak bahaya pada tubuh seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Menopause dini rentan terjadi pada generasi muda lantaran kebiasaan yang dijalani dalam gaya hidupnya. Berbagai kebiasaan ini rupanya kerap dianggap sepele.

Begadang yang dilakukan hanya satu malam dapat membuat otak terlihat lebih tua, seolah-olah umur mereka bertambah satu hingga dua tahun dalam semalam, sebuah studi baru..