Logo BBC

Kisah Pertemuan Anak Korban Bom Bali dengan Pelaku

"Meskipun permohonan maaf saya kurang berharga atau saya tidak pernah dimaafkan, tapi saya bersyukur menjadi salah satu yang terlibat, saya mengaku bersalah dan saya mohon maaf," lanjut Ali.

Dua kakak Ali Imron, Amrozi serta Ali Gufron alias Mukhlas serta Imam Samudra diekseksui pada November 2008.

Ketiganya tidak menyampaikan dan menunjukkan penyesalan sampai dihukum mati.

Ali sendiri mengatakan sejak ia "diperlihatkan foto-foto korban pengeboman" dan meminta maaf kepada para korban, ia "dicap pengkhianat" dan "dihalalkan" darahnya oleh anggota kelompoknya saat itu.

Meninggal dalam keadaan terz alimi

Dalam pertemuan dengan Garil dan ibunya, Ali berulang kali menyatakan permohonan maafnya.

Matanya beberapa kali berkaca-kaca dan kepalanya banyak tertunduk.

"Saya hanya bisa berdoa, almarhum diberi nikmat Allah di alam barzah, saya yakin, karena almarhum meninggal karena keadaan terzalimi karena perbuatan kami ... dalam hadis dikatakan barang siapa yang meninggal karena kezaliman maka mati syahid. Itu pun saya berdoa kepada korban yang lain saya berdoa secara umum."

Ibu Garil, Endang Isnanik yang lebih banyak mendengarkan dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu mengatakan tidak mengetahui anak sulungnya memendam perasaan yang begitu dalam.

"Setelah 17 tahun ini, saya tak tahu apa yang anak-anak rasakan, mereka sudah terbiasa melihat mamanya sakit, sudah terbiasa mama tak bisa bangun," kata Endang, beberapa kali menyeka air matanya.

"Saya merasakan ketulusan dia"


Bapak meninggal dalam keadaan terzalimi, kata Ali Imron. - BBC

Pertemuan di Polda Metro Jaya, Jakarta ini berakhir mengharukan.