Sumber :
- ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVAnews
– Penyerangan kelompok bersenjata misterius terhadap Lapas Cebongan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat masyarakat terhenyak. Empat tahanan Lapas yang belum sampai sehari dititipkan Polda DIY, tewas diberondong peluru gerombolan itu. Pola operasi pembunuhan tersebut rapi luar biasa, dan mungkin baru pertama kali terjadi sejak era reformasi.
Kepala Lapas Cebongan, Sukamto, menceritakan detik-detik menjelang peristiwa mengerikan itu. Jumat siang, 23 Maret 2013, sejumlah Polda DIY mendatangi Lapas Cebongan untuk mengantarkan 11 tahanan Polda yang dititipkan sementara ke Lapas Cebongan. Ke-11 tahanan itu dititipkan karena sel tahanan yang ada di Polda DIY tidak layak lagi dihuni oleh para tahanan sehingga harus direnovasi.
Baca Juga :
Menko Airlangga Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan
Begitu tahu 4 tahanan titipan Polda DIY itu terlibat kasus tewasnya anggota Kopassus, Sukomto pun berinisiatif untuk meminta tambahan pengamanan ke Polda DIY melalui salah satu anggota Polda DIY. Menurutnya, petugas keamanan yang berjaga di Lapas sangat terbatas, yaitu 8 orang ditambah 2 orang lagi dari bantuan pengamanan Lapas.
Setelah Lapas Cebongan secara resmi meminta tambahan pasukan pengamanan, “Aparat kepolisian menyanggupi penambahan pengamanan, namun pengamanan yang dilakukan bersifat tertutup. Petugas Polsek Melati, Jumat malam sekitar jam 19.00 sempat menyambangi Rutan Lapas dan berdialog sebentar dengan petugas keamanan dari Lapas,” ujar Sukamto.
Namun demikian, tragedi tak bisa dihindari. Sabtu dini hari, 24 Maret 2013, Lapas Cebongan diserang oleh gerombolan bersenjata lengkap. Lima pintu menuju sel tahanan tersangka pengeroyok Kopassus berhasil ditembus setelah petugas Lapas dianiaya dan diancam dengan bom molotov. Empat tahanan tersangka pembunuh Kopassus itu pun tewas ditembak mati di hadapan puluhan tahanan lainnya. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Setelah Lapas Cebongan secara resmi meminta tambahan pasukan pengamanan, “Aparat kepolisian menyanggupi penambahan pengamanan, namun pengamanan yang dilakukan bersifat tertutup. Petugas Polsek Melati, Jumat malam sekitar jam 19.00 sempat menyambangi Rutan Lapas dan berdialog sebentar dengan petugas keamanan dari Lapas,” ujar Sukamto.