Sumber :
- CC-BY-SA-3.0-DE/de.wikipedia/Emmridet
VIVAnews
- Pada 27 tahun yang lalu, bom teror menghancurkan sebuah diskotek di Berlin Barat, Jerman. Insiden itu menewaskan tiga orang dan melukai 230 lainnya.
Menurut stasiun berita
BBC
, tempat hiburan malam yang dihantam bom itu bernama La Belle Discothèque. Ini merupakan tempat hiburan yang sering dikunjungi para tentara Amerika Serikat yang sedang bertugas di Berlin Barat.
Menurut tim penyelidik, bom ditempatkan di bawah meja dekat mesin disk jockey (DJ). Bom meledak pada pukul 1.50 dini hari saat La Belle penuh sesak oleh hampir 500 pengunjung.
Ledakan itu langsung menewaskan seorang tentara Amerika, Sersan Kenneth T. Ford, dan seorang perempuan Turki, Nermin Hannay. Seorang tentara AS lainnya, Sersan James E. Goins, meninggal dua bulan kemudian setelah luka parah. Pengeboman juga melukai 230 orang, 79 adalah tentara Amerika, ungkap The New York Times.
Tim penyelidik dari Kepolisian Berlin Barat mencurigai bahwa insiden itu adalah ulah sekelompok teroris asal Libya. Kemungkinan ini bermotif balas dendam setelah militer AS melancarkan serangan atas Libya di Teluk Sirte sebulan sebelum pengeboman di diskotek.
Baca Juga :
Paparkan Revolusi Ketenagakerjaan PMI, Kepala BP2MI Sebut Golden-Triangle Harus Kolaborasi Solid
Pada 1996, pengadilan di Berlin menjatuhkan vonis kepada empat orang yang menjadi dalam pengeboman diskotek La Belle. Tiga pria bekerja untuk Kedutaan Besar Libya di Berlin Timur. Seorang lagi adalah perempuan berkewarganegaraan Jerman yang merupakan istri salah seorang staf Kedubes Libya itu. Dialah yang meletakkan bom di diskotek.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pada 1996, pengadilan di Berlin menjatuhkan vonis kepada empat orang yang menjadi dalam pengeboman diskotek La Belle. Tiga pria bekerja untuk Kedutaan Besar Libya di Berlin Timur. Seorang lagi adalah perempuan berkewarganegaraan Jerman yang merupakan istri salah seorang staf Kedubes Libya itu. Dialah yang meletakkan bom di diskotek.