Fasilitas Email DPR Masih Rawan Sadap

Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo
Sumber :
  • ANTARA/Agus Bebeng
VIVAnews - Isu penyadapan terhadap para pejabat negara oleh Amerika dan Australia mendapat sorotan berbagai pihak. Gencarnya isu ini, tak membuat anggota Dewan Perwakilan Rakyat takut disadap.
Jadi Juragan Kontrakan, Haji Bolot Berangkatkan Haji dan Belikan Rumah untuk Saudara-saudaranya

Anggota Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR, Tjahtjo Kumolo, mengaku masih menggunakan layanan gmail untuk mengirim berbagai email dan data. "Saya masih pakai @gmail," kata Tjahtjo, Kamis 7 November 2013.
Kronologi Komandan Hizbullah Tewas Terkena Serangan Udara Militer Israel

Bukan tak sadar atas reiiko penyadapan, tapi Tjahtjo cuek jika ada pihak-pihak yang menyadap emailnya. Sebab, menurut dia, tidak ada data penting yang dia kirim melalui email. "Saya biasa-biasa saja, mau disadap ya cuek saja terserah," kata dia.
Atma Jaya Jadi PTS Terbaik Se-Indonesia Kategori Lulusan Gampang Dapat Kerja

Bahkan, menurut dia, untuk fasilitas email khusus DPR, belum ada sistem pengamanan sehingga masih rawan disadap. "Setahu saya nggak ada (pengamanan khusus email)," kata dia.

Untuk menyelesaikan masalah penyadapan ini, memang diperlukan Undang-Undang Anti Penyadapan. Khususnya, Undang-Undang untuk mengatur penggunaan alat sadap di dalam negeri.

"Banyak terjadi penyadapan oleh negara lain, dan di berbagai instansi atau lembaga atau kelompok-kelompok masyarakat yang saling intai di Indonesia khususnya dengan berbagai kepengtingnnya, memang diperlukan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Penyadapan," kata dia.

Tapi untuk mengantisipasi masalah ini, padahal belum ada UU nya, kata Tjahjo, diperlukan peraturan pemerintah pengganti undang-undang. "Karena kekosongan hukum ini dapat dipakai sebagai pertimbangan keadaan genting yang memaksa," kata dia.  (umi)
Sidang Syahrul Yasin Limpo, SYL

Duit Ditjen Holtikultura Kementan yang Mengalir ke SYL Bikin Kaget

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto menyebut sudah ada miliaran rupiah uang Direktorat Jenderalnya yang mengalir kepada Syahrul Yasin Limpo atau SYL

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024