Balai Geologi DIY: Gunung Merapi Normal, Warga Aman

Simulasi evakuasi erupsi Gunung Merapi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVAnews
Bamsoet Menaruh Harapan Besar ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
– Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan status Gunung Merapi saat ini normal paska letusan freatik (gas) yang terjadi dini hari tadi, Senin 18 November 2013.

5 Fakta Penangkapan Pegi Perong, Pembunuh Vina Cirebon yang Buron Delapan Tahun

“Status Merapi normal karena setelah dianalisis seismograf terlihat tidak ada gejala awal terhadap aktivitas magmatis di gunung itu. Letusan freatik Merapi hanya dipicu gempa tektonik yang terjadi di Ciamis, Jawa Barat,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Subandriyo.
Kapolsek Nyentrik Bongkar Kejahatan Modus Lowongan Kerja di Media Sosial


Ia mengatakan, status normal ini otomatis menjamin keamanan warga yang tinggal di sekitar Merapi. “Masyarakat di sekitar Merapi tetap aman. Mereka yang mengungsi diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing,” ujar Subandriyo.

Sebelumnya, warga Desa Glagah Harjo sempat turun ke bawah dan mengungsi ke balai desa setempat. Namun saat ini mereka sudah pulang ke rumah masing-masing. Hanya sebagian kelompok rentan seperti orang lanjut usia, ibu hamil, dan kaum difabel yang masih bertahan di balai desa.

Subandriyo mengatakan, letusan freatik Merapi hanya bersifat sesaat. “Warga aman dan boleh pulang. Tapi pendakian di Merapi hanya boleh paling dekat sekitar satu kilometer dari puncak gunung atau di sekitar Pasar Bubar. Ini untuk mengantisipasi letusan freatik seperti saat ini yang tidak ada gejala awalnya,” kata dia.

Paska letusan besar tahun 2010 yang menewaskan lebih dari 150 orang, sudah beberapa kali letusan freatik terjadi di Merapi. Letusan terakhir sebelum dini hari tadi terjadi pada 22 Juli 2013.
Peninjauan proses produksi menu makanan jamaah haji Indonesia

Konsumsi Terjamin Selama di Makkah, Kemenag: Jemaah Tak Usah Bawa Beras

Jemaah haji Indonesia akan berada di Kota Makkah selama lebih kurang 28 hari. Selama itu, jemaah akan mendapat tiga kali makan setiap harinya; pagi, siang, dan malam.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2024