Ingin Bersalaman dengan SBY, Warga Takut Dikira Teroris

SBY gelar Open House di Istana
Sumber :
  • VIVAnews/Santi Dewi
VIVAnews
- Ipah, seorang warga yang ikut mengantre untuk bersalaman dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sempat ketakutan ketika diperiksa oleh pasukan pengaman presiden (paspampres).


"Saya takut dituduh apa-apa dikira teroris, jaket ditahan di situ," kata Ipah sambil menunjuk tempat pemeriksaan paspampres di Istana Negara, Jakarta, Senin 28 Juli 2014.


Ketika jaketnya ditahan, Ipah ketakutan untuk mengambilnya kembali. Sehingga ketika dia diwawancara wartawan, dia masih kebingungan untuk mengambil jaketnya. Warga Jembatan Lima, Grogol itu, mengaku baru kali ini datang ke Istana Negara dan bersalaman dengan SBY.


"
Enggak
tahu tata cara di sini, saya kan pake jaket karena
naek
motor. Penasaran pengen tahu acara
open house
," kata perempuan 45 tahun itu.


BNPB Kasih Jurus Jitu Atasi Bencana Banjir
Saat memasuki Istana Negara untuk bersalaman dengan SBY, semua warga memang diwajibkan melewati
metal detector.
Final Playoff, Oxford United Ingin Tuntaskan Dendam Lawan Bolton Wanderers
Selain itu, semua barang bawaannya seperti jaket dan tas memang digeledah dan dititipkan di tempat paspampres.

Diduga Ada Persekongkolan Jahat Pelaksanaan Lelang Barang Rampasan Benda Sita Korupsi Paket Saham

Hal itu memang lazim dilakukan untuk memastikan keamanan presiden. Saat wartawan bersalaman dengan SBY pun, tas dan perlengkapan lainnya dititipkan di tempat paspampres agar tidak repot pada saat bersalaman dengan SBY. Namun, pada saat ke luar, tas dan jaket itu boleh diambil kembali.

Ketika diberitahu wartawan mengenai tata cara di Istana Negara, Ipah pun langsung lari mengambil jaketnya di tempat paspampres berdiri.


Berbeda dengan pengalaman Devi (23). Dia hanya datang bersama dengan anaknya yang masih berumur satu tahun.


Devi memang sudah beberapa kali ikut
open house
di Istana. Dia menilai, sekarang masuk ke Istana tidak lagi seketat dulu.


"Sekarang gampang, masuk istana pakai sendal, dulu
nggak
boleh kalau pakai sandal jepit," ujar dia.


Sebagaimana diketahui, SBY memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk bersalaman secara langsung dengannya dan keluarga di Istana Negara untuk merayakan Idul Fitri. Ini adalah tradisi SBY setiap tahun merayakan Idul Fitri dengan masyarakat agar lebih dekat.


Lebaran kali ini juga akan menjadi perayaan Idul Fitri terakhir bagi Presiden SBY di Istana Negara sebelum pensiun Oktober mendatang.


Masyarakat umum diperbolehkan bersalaman dengan presiden dan keluarga pada pukul 15.30 hingga 17.00. Sebelum membuka untuk masyarakat umum, SBY akan berlebaran terlebih dahulu dengan keluarga inti pada pukul 09.00 WIB. (ita)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya