Negara Terjangkit Ebola, Perekonomian Anjlok

Penduduk West Point dikarantina karena wabah ebola
Sumber :
  • REUTERS/2Tango
VIVAnews - Menteri Keuangan Sierra Leone Kaifala Samura mengatakan situasi perekonomian di negaranya menurun sejak wabah ebola merebak. Sejak kasus pertama di Liberia muncul di bulan Mei lalu, tingkat perekonomian melambat menjadi 7 persen. 

Dilansir dari stasiun berita Channel News Asia, Kamis, 11 September 2014, di saat yang bersamaan Sierra Leone masih terus berupaya pulih dari kehancuran akibat perang sipil yang berlangsung selama 11 tahun. Perang sipil tersebut baru berakhir di tahun 2002 silam. 

"Bisnis sudah gulung tikar, nilai tukar mata uang asing tidak lagi berpihak kepada kami. Sementara, banyak maskapai yang tidak lagi terbang dengan rute menuju ke negara kami, harga-harga komoditas produk sehari-hari telah naik, dan pendapatan menurun di saat ebola terus merebak," kata Samura.

Padahal dalam beberapa tahun belakangan, perekonomian Sierra Leone tengah mengalami pertumbuhan yang pesat. Tingkat GDP mengalami peningkatan hingga 15,2 persen di tahun 2012 silam. Pertumbuhan ini, merupakan yang paling pesat di kawasan sub Afrika Sahara. 

Hal itu dipicu adanya peningkatan di bidang pertambangan. 

Bahkan, sebelum wabah ebola merebak di Sierra Leone, Bank Dunia memprediksi, pertumbuhan ekonomi tahun 2014 akan meningkat hingga 14,1 persen dari 13,3 persen di tahun 2013. Namun, karena ebola, Bank Dunia justru memprediksi penurunan drastis pertumbuhan ekonomi di Guinea yang semula tahun ini 4,5 persen menjadi 3,5 persen. 

Para pemimpin internasional memang telah menjanjikan dana sekitar US$200 juta atau Rp2,3 triliun di bulan lalu untuk membantu mengatasi penyebaran virus tersebut dan menopang ekonomi sebagian besar pedesaan di wilayah pedesaan yang hancur. Akhirnya para petani memutuskan angkat kaki dari desa yang terkena dampak ebola.

Untuk mengatasi ebola, Sierra Leone akhirnya terpaksa mengambil keputusan ekstrim dengan melarang warga keluar rumah selama tiga hari. Kebijakan itu akan berlaku pada tanggal 19 September hingga 21 September 2014. 

Saat berada di dalam rumah, akan ada lebih dari 20 ribu sukarelawan yang berkunjung ke setiap rumah warga untuk melakukan beberapa tugas antara lain, memeriksa penderita ebola, mengevakuasi warga yang meninggal akibat ebola dan membawa mereka yang belum dirawat ke rumah sakit.

Berdasarkan data dari Pusat Operasi Darurat Ebola Sierra Leone, terdapat 10 area di kota Freetown yang diduga sebagai titik penyebaran ebola.

Ketakutan

Babe Cabita Sempat Minta Umrah Lagi Sebelum Meninggal, Tapi Gak Ada yang Izinin
Sementara, warga di negara-negara kawasan Afrika Barat mengaku mulai takut karena virus ebola meningkat secara cepat. Bahkan, para pejalan kaki pada Rabu kemarin, terlihat waspada ketika seorang pasien pria ditolak oleh organisasi Dokter Tanpa Batas (MSF) di pusat kota Monrovia.

Menciptakan Smart City dengan Memanfaatkan Ilmu Dasar Matematika Diskret
"Saya datang kemari, namun mereka mengatakan tidak memiliki ruang yang cukup. Saya mengalami sakit kepala yang hebat dan demam. Saat ini saya sedang kembali ke rumah," kata pria yang tidak diketahui identitasnya itu.

Dompet Porak Poranda Pasca Lebaran, Begini Taktik Perbaikinya
Warga lainnya yang diwawancarai oleh media menjelaskan situasi ketakutan mewarnai kehidupan sehari-hari di ibu kota Monrovia.

"Saya takut dan tidak tahu apa yang sebaiknya saya lakukan saat ini. Ke mana kami harus pergi? Apakah kami akan mati? Jika Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hal semacam ini, apakah itu berarti riwayat kami akan tamat?" tanya warga bernama Kluboh Johnson. 

Dalam sebuah pertemuan di Dewan Keamanan PBB, Menteri Pertahanan Brownie Samukai, mengatakan negaranya tengah menghadapi sebuah ancaman serius yang dapat mengancam keberlangsungan negaranya. 

Data dari Channel News Asia, sebanyak 1.200 orang telah tewas di Liberia akibat ebola. Sementara WHO menyebut di keempat negara di Afrika Barat, total kematian akibat ebola mencapai 2.296 orang dari 4.293 kasus yang ada. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya