Adakah Penjelasan Sains dari Lailatur Qadar?

Lambang bulan sabit berlatar matahari kemerahan akibat kabut asap di Medan
Sumber :
  • Antara/ Septianda Perdana
VIVA.co.id
- Saat ini, bulan Ramadhan telah menginjak pada 10 malam terakhir sebelum memasuki hari lebaran. Seperti yang diyakini oleh umat muslim, pada 10 malam terakhir ini terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan atau yang dikenal dengan malam Lailatul Qadar.


Digambarkan, malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sungguh teristimewa bagi umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Namun, tak ada yang mengetahui kapan akan terjadinya malam spesial itu. Sebab, berdasarkan hadist, malam Lailatul Qadar kemungkinan terjadi pada malam ganjil dan dianjurkan untuk terus mencari datangnya malam tersebut.


Mengenai Lailatul Qadar, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, mengatakan susah untuk menemukan ciri-ciri dari terjadinya malam Lailatul Qadar. Terlebih lagi, bila dikaitkan dengan sisi sains.


"Tanda-tanda Lailatul Qadar susah untuk diketahui. Apalagi dari sisi sains, untuk melihat pertanda itu dari alam," ujar Thomas saat dihubungi oleh
VIVA.co.id
melalui sambungan telepon, Jumat, 10 Juli 2015.


Awan Bentuk Lafal Allah Hebohkan Warga Yogya
Lebih lanjut lagi, Thomas menjelaskan, kalau datangnya malam Lailatul Qadar ini bersifat pribadi atau personal. Artinya, ketenangan yang dialami oleh umat Muslim ini berdasarkan dari yang dirasakannya, bukan dari datangnya tanda-tanda alam.

Penampakan Langka 'Pelangi Api' Muncul di Inggris

"Jadi, tanda-tanda seperti tidak adanya angin, langit cerah, atau lainnya, tidak bisa dijelaskan melalui sains. Itu lebih ke arah perasaan masing-masing saat mendapatkan malam Lailatul Qadar. Jadi, itu lebih bersifat pribadi atau cendrung personal," tutur dia.
Ribuan Ubur-ubur Terdampar di Pantai Inggris

Danau Urmia di Iran yang tampak merah darah dari antariksa

Penjelasan Ilmiah atas Misteri Danau 'Merah Darah' di Iran

Perubahan warna itu karena mikroorganisme penghasil pigmen merah

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2016