Rupiah Menguat, BI Pede Gelombang Investasi Segera Masuk Indonesia

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan, perkembangan nilai tukar rupiah pekan ini dan dalam beberapa waktu ke depan cenderung stabil bahkan terlihat semakin menguat.

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.309 per Dolar AS

Dia menilai, meredanya risiko di pasar keuangan global, baik yang terkait dengan tekanan perang dagang AS-China maupun di pasar keuangan, merupakan salah satu faktor menguatnya nilai tukar rupiah tersebut.

"Bahkan sekarang banyak investor global, termasuk fund manager besar, melihat bahwa perang dagang ini tidak berdampak terhadap ekonomi AS. Sehingga mereka melihat dan mulai menginvestasikan portofolio ke berbagai emerging market," kata Perry di kantornya, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 21 September 2018.

Rusia-Ukraina Tak Temui Kesepakatan, Rupiah Melemah Lagi Hari Ini

Perry menambahkan, kondisi ini turut menjadi pemicu arus modal asing untuk mulai masuk ke Indonesia. Menurut dia, sebelum krisis Turki sebenarnya modal-modal asing sudah masuk, hingga akhirnya keluar lagi saat gejolak perang dagang semakin memanas.

Namun, dia bersyukur bahwa saat ini modal-modal asing itu sudah kembali masuk ke Tanah Air, meskipun belum dalam skala yang cukup besar dan signifikan.

Ukraina Tak Lagi Ngotot Masuk NATO, Rupiah Hari Ini Menguat

Oleh karenanya, dia berharap bahwa dalam waktu dekat, sejumlah portofolio itu akan benar-benar mulai aktif memasuki pasar-pasar primer di Indonesia.

"Semoga minggu depan baru ada arus improve SBN yang lebih besar. Karena sejauh ini yang masuk lebih di pasar sekunder, belum terlalu besar," ujarnya.

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022