- M Yudha Prastya.
VIVA – Peran ekonomi kreatif di Indonesia saat ini dinilai semakin besar, ditandai dengan peningkatan kontribusinya dalam perekonomian nasional.
Wakil kepala Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf, Ricky J. Pesik menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kontribusi sektor ekonomi kreatif pada 2016 terhadap PDB nasional bahkan sudah mencapai angka Rp922 triliun, atau sekitar 7,4 persen dari PDB nasional.
"Dan kontribusi ekspor sektor ekonomi kreatif sudah mencapai US$20 miliar, atau setara dengan 13 persen dari sektor ekspor nasional kita," kata Ricky di Jakarta, Senin 3 Desember 2018.
Ricky menegaskan, pencapaian dan peningkatan sektor ekonomi kreatif nasional yang semakin maju itu, diprediksi akan menjadi andalan bagi Indonesia di masa depan. Sebab, di balik sektor ekonomi kreatif ini, peran startup sangat besar untuk turut membantu perekonomian suatu bangsa.
Terutama, lanjut Ricky, karena startup adalah sebuah kewirausahaan yang berbasis pada inovasi-inovasi dan terobosan baru di tengah persaingan global, yang dihantui perubahan yang sangat cepat dan kesiapan Indonesia untuk bisa bersaing.
Karena itu, Ricky pun berharap pemerintah bersama para stakeholder terkait lainnya bisa semakin memperkuat ekosistem industri digital, agar startup-startup karya anak bangsa bisa semakin kompetitif lagi guna menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Kita ingin startup Indonesia tumbuh jadi unicorn dan dapat memperoleh suntikan dana dari para investor. Namun, hal tersebut sangat sulit terealisasi apabila kita tidak memiliki ekosistem yang baik bagi para startup di Indonesia," ujarnya. (mus)
Angin Segar untuk Startup Pemula
Starventure memberi dukungan bagi para pelaku bisnis yang baru saja mulai atau startup pemula dengan penyediaan sumber daya dan keahlian.
