- VIVA/ Shalli Syartiqa
VIVA – Saat berpikir untuk membeli sepatu olahraga atau sneakers, yang ada di pikiran kita hanya terkadang hanya dua merek, Adidas atau Nike. Lalu saat berada di toko retail, paling banyak dan menarik perhatian ternyata dua merek itu juga, walaupun ada juga Skechers sampai New Balance.
Usut punya usut, menurut data Mallzee Insights yang dipaparkan di Forbes.com, pasar sepatu atletik di dunia sudah bernilai US$58 miliar pada 2018 lalu. Angka ini akan naik secara signifikan sampai US$88 miliar pada 2024 nanti.
Meski pangsa pasarnya juga besar dan bermunculan banyak merek baru belakangan ini, ternyata penguasa hanya dua. Siapa lagi kalau bukan Adidas dan Nike. Keduanya saat ini sedang bertarung untuk menjadi yang paling berkuasa di pasar sneakers global.
Dilihat dari Revenue, masih dari sumber yang sama, Nike terlihat sebagai perusahaan dengan pendapatan yang lebih besar dari Adidas. 2018 lalu, revenue yang didapatkan Nike di industri sepatu mencapai US$24,2 miliar. Sedangkan Adidas hanya memiliki revenue US$15 miliar di tahun yang sama.
Angka ini ternyata belum termasuk dengan penjualan sepatu merek lain yang dimiliki keduanya. Adidas masih memiliki Reebok, sedangkan Nike juga dikenal dengan Converse-nya.
Dalam urusan pertumbuhan revenue, sepatu Adidas telah menghasilkan tambahan US$5,8 miliar sejak 2015 dengan rata-rata pertumbuhan 17,6 persen. Sedangkan Nike hanya US$4,3 miliar dengan rata-rata pertumbuhan 6,8 persen.
Namun jika menyangkut kapitalisasi pasar, pada Juli 2019, Nike menyentuh angka US$140 miliar. Angka ini dua kali lipat dibanding Adidas yang hanya US$65 miliar.
Strategi pasar keduanya juga sepertinya berbeda. Selama ini Adidas lebih memilih untuk menggandeng selebriti untuk menciptakan model sneakers. Beberapa di antaranya yang kerap bekerja sama dengan Adidas adalah Kanye West dan Beyonce. Sedangkan Nike lebih memilih membangun branding dengan atlet olahraga, atau tempat fitnes.
Nah, kalau disuruh milih, kamu tim Nike atau Adidas?
