Industri Manufaktur Indonesia Mulai Tumbuh, Ini Buktinya

Ilustrasi Industri manufaktur.
Sumber :
  • Dokumentasi PT Grand Kartech Tbk.

VIVA – Indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2020 telah kembali di level positif. Yakni berada di level 50,8 atau naik dibanding posisi Juli sebesar 46,9. 

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Dengan kembalinya level indikator PMI tersebut ke kisaran atas 50 maka aktivitas manufaktur bisa disebut tumbuh positif atau mulai kembali pulih. Kondisi itu serupa dengan yang dialami negara lain.

"Realisasi positif manufaktur di bulan Agustus terjadi secara luas di berbagai negara," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, dikutip dari keterangan resminya, Selasa 1 September 2020.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Baca juga: Soal Subsidi Gaji, BPJS Masih Tunggu Laporan HRD hingga 15 September

Tren aktivitas manufaktur yang ekspansif pada bulan itu antara lain Amerika Serikat dengan angka PMI sebesar 53,6, Tiongkok 53,1 dan Eropa 51,7. Namun, masih ada beberapa negara yang belum pulih.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Jepang berada di angka 46,6, Thailand 49,7 dan belum mampu kembali level positif sejak pandemi. Sementara Malaysia 49,3 dan Filipina 47,3 kembali terkontraksi pada Agustus, setelah di Juli sempat positif.

"Kondisi manufaktur Indonesia membaik dan kembali ke level positif pertama kalinya sejak bulan Februari 2020, atau sejak wabah COVID-19," kata Febrio.

Menurut Febrio, peningkatan kinerja manufaktur ini menjadi sinyal yang positif bagi prospek pemulihan ekonomi Indonesia pada Semester II-2020. Sebab, kontribusi sektor manufaktur ke ekonomi dikatakannya sangat besar

Per Kuartal II-2020, ungkap Febrio, kontribusi sektor manufaktur sebesar 20 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan serapan tenaga kerja per Februari 2020 18,5 juta orang.

"Sektor manufaktur memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Dengan demikian, diharapkan tren pemulihan ini akan terus berlanjut ke depan," ungkap dia.

Febrio memastikan, pemerintah akan terus mendorong pemulihan ekonomi dengan tetap memastikan terjaganya protokol kesehatan melalui penguatan berbagai dukungan kebijakan seperti Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya