Rupiah Melemah Akibat Pengetatan Kebijakan Moneter di Negara Maju

Rupiah melemah terhadap dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Senin, 20 Desember 2021. Rupiah bergerak di kisaran Rp14.380 per dolar AS pada  perdagangan pagi ini.

Rupiah Kembali Anjlok ke Level Rp 16.234 per Dolar AS

Di pasar spot, pada pukul 09.58 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.383 per dolar AS. Melemah 0,20 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.355.

Sedangkan, berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir, rupiah di level Rp14.343 per dolar AS, tidak berubah dari nilai tengah hari sebelumnya di level Rp14.343 per dolar AS.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, pergerakan rupiah ini dipengaruhi oleh sentimen pelaku pasar keuangan terhadap stance kebijakan moneter bank sentral negara-negara maju yang mulai ketat atau hawkish.

"Tiga bank sentral negara maju, yaitu The Fed, ECB, dan BOE mengindikasikan perubahan stance kebijakan moneter ke depan," tegas dia dikutip dari Tinjauan Ekonomi dan Pasar Harian Bank Mandiri hari ini.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Arus modal asing di pasar saham pun dikatakannya keluar pekan lalu cukup tinggi, mencapai Rp1,2 triliun. Mayoritas indeks bursa-bursa saham Asia pada hari Jumat terkoreksi cukup signifikan.

"Arus modal asing keluar disebabkan oleh beberapa bank sentral negara maju yang mengindikasikan perubahan arah kebijakan  moneter, dari yang sangat akomodatif, kemudian akan melakukan normalisasi," tuturnya.

Dari dalam negeri, dia mengatakan, Penyaluran kredit UMKM perbankan terus meningkat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding penyaluran kredit UMKM perbankan per September 2021 mencapai Rp1.051 triliun, tumbuh 2,68 persen secara tahunan (yoy).

"Berdasarkan jenis penggunaan, kredit modal  kerja yang merupakan tiga perempat dari total kredit UMKM, tumbuh 4,84 persen, sementara kredit investasi masih mengalami kontraksi sebesar 3,21 persen," tuturnya.

Dengan berbagai perkembangan tersebut, Tim Ekonom Bank Mandiri memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan terdepresiasi hari ini di kisaran Rp14.330-14.395 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya