Dampak Virus Corona terhadap Kemampuan Otak Manusia
- bbc
Paul menunjukkan pemulihan yang luar biasa yang pernah dilihat oleh dokter di Rumah Sakit Nasional Neurologi dan Bedah Saraf (NHNN) di London.
Stroke pertamanya terjadi saat ia dirawat di Rumah Sakit Universitas College. Gumpalan darah yang berpotensi mematikan juga ditemukan di paru-paru dan kakinya, sehingga dia meminum obat pengencer darah (antikoagulan) yang kuat.
Beberapa hari kemudian dia menderita stroke kedua, bahkan lebih besar dan segera dipindahkan ke NHNN di Queen Square.
- AS borong pasokan remdesivir untuk pasien Covid-19, anggota DPR: `Harganya keterlaluan`
- Indonesia mulai berikan dexamethasone ke pasien Covid-19, teruskan hidroksiklorokuin
- Bagaimana mutasi memberi petunjuk tentang penyebaran dan asal-usul virus corona di Indonesia
- Menepis berbagai mitos perbedaan otak pria dan perempuan
Saat itu, dr Arvind Chandratheva selaku ahli saraf baru saja meninggalkan rumah sakit ketika ambulans tiba.
"Paul memiliki ekspresi kosong di wajahnya," katanya. "Dia hanya bisa melihat di satu sisi dan dia tidak tahu cara menggunakan ponselnya atau mengingat kode sandi.
"Saya langsung berpikir bahwa pengencer darah telah menyebabkan pendarahan di otak, tetapi apa yang kami lihat sangat aneh dan berbeda."