Logo DW

Antibodi dan Kekebalan Corona Bisa Hilang setelah Pasien Sembuh

picture-alliance/Zoonar/R. Kneschke
picture-alliance/Zoonar/R. Kneschke
Sumber :
  • dw

Tes antibodi massal virus corona sangat berguna, karena memberikan data status imunitas komunal. Tes antibodi juga bisa mengungkap kasus COVID-19 yang tidak menunjukkan gejala atau gejalanya ringan.

Tapi, jika hasil pemantauan menunjukkan bahwa pasien dalam jangka waktu beberapa bulan kehilangan lagi antibodi virus corona bisa dikonfirmasi dalam tes lanjutan, ini berarti kita bisa kembali ke situasi awal pandemi, di mana setiap orang berisiko terinfeksi.

Salah satu cara untuk meredam penyebaran virus adalah dengan mengembangkan "herd immunity" alias kekebalan kelompok dalam populasi. Tapi hingga kini para pakar masih berdebat menyangkut persentase yang diperlukan untuk itu.

Satu kelompok menyebut, herd immunity COVID-19 akan tercapai jika 60% poulasi sudah kebal terhadap virusnya. Kelompok lain bahkan menyebutkan kuotanya bisa sampai 90% populasi hingga dapat tercapai kekebalan kelompok.

Tapi dengan hasil riset terbaru itu, yang mengindikasikan kekebalan bisa hilang lagi dalam beberapa bulan, artinya gelombang kedua infeksi bisa saja terjadi. Herd immunity tidak terbentuk, dan berbagai kebijakan baru harus dijabarkan ulang.

Tes efektivitas kekebalan tubuh

Yang juga menarik dari riset ilmuwan di China yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature Medicine, adalah perbedaan efektivitas imunitas pada pasien COVID-19 yang sembuh. Disebutkan dalam hasil riset itu, pasien yang tidak menunjukkan gejala sakit, mengembangkan kekebalan tubuh yang lebih lemah, dibanding pasien dengan gejala berat.