H-1 Pilpres AS, Joe Biden Ungguli Trump di Negara Bagian Kunci

Debat terakhir capres AS, Donald Trump Vs Joe Biden
Sumber :
  • Andrew Nelles / The Tennessean

VIVA – Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden terus memimpin dalam hasil pemungutan suara di negara bagian utama yang menjadi medan pertempuran, antara lain Wisconsin, Pennsylvania, Arizona dan Florida.

Israel Bombardir Perbatasan Mesir, Presiden Amerika Ikut Ikut Campur

Jajak pendapat New York Times menunjukkan Biden memimpin Trump dengan selisih enam poin di Arizona, tiga di Florida, enam di Pennsylvania dan 11 di Wisconsin. Sementara margin of error di Florida adalah sebesar 3,2 poin.

Jajak pendapat CNN Amerika yang dirilis Sabtu akhir pekan lalu juga membawa kabar baik bagi Biden. Dia memimpin Trump dengan empat poin di Arizona, delapan poin di Wisconsin dan enam poin di North Carolina.

TKN Bantah Rumor Prabowo Akan Tinggalkan Relawan Pendukungnya

Selain itu dalam jajak pendapat juga diketahui masyarakat yang tidak ikut memilih pada pilpres 2016 lalu, cenderung memberikan suara mereka untuk mendukung Biden pada pemilu tahun ini.

Pada pemilu 2016 lalu, negara bagian Wisconsin, Pennsylvania, Arizona, Florida dan North Carolina memenangkan Trump dengan selisih tipis. Oleh karena itu negara-negara bagian tersebut diduga juga akan menjadi kunci pemenangan suara Trump dalam pemilu kali ini.

Sapu Bersih! Airin Ngelamar Jadi Bakal Cagub Banten ke 4 Parpol

Florida merupakan negara bagian medan pertemuran bagi para capres, karena memiliki 23 electoral votes yang harus diperebutkan. Dalam kampanyenya belum lama ini, Biden menekankan kepada pendukungnya bahwa Florida dapat menjadi penentu hasil Pilpres AS.

Sementara itu Hubungan trans-Atlantik dilaporkan merenggang selama empat tahun terakhir sejak Donald Trump menjabat Presiden Amerika Serikat (AS). Direktur Pusat Kebijakan Eropa, Janis Emmanoulidis mengatakan meyakini masih ada harapan untuk memperbaiki hubungan kemitraan Uni Eropa (UE) dengan AS, jika kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden menang dalam pemilihan presiden, seperti dilansir DW.

"Tak ada satu pun yang naif, berpikir bahwa kami akan kembali ke suatu bentuk status quo ante. Anda tidak akan dapat mengembalikan waktu ke masa lalu yang indah. Jadi masih akan ada masalah dalam hubungan trans-Atlantik. Tetapi sehubungan dengan kepemimpinan Biden, ada harapan bahwa situasinya bisa membaik secara substansial, "kata Emmanouilidis.

Dia menambahkan bahwa dirinya khawatir hubungan UE-AS akan semakin memburuk jika Joe Biden tidak mampu menggeser Donald Trump dari Gedung Putih. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya