Logo BBC

Kisah Para Perempuan yang Menjadi Penyiksa di Kamp Konsentrasi Nazi

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

"Mereka suka bekerja di sana mungkin karena itu membuat mereka merasa kuat. Itu memberi mereka banyak kekuasaan atas para tahanan. Beberapa tahanan diperlakukan dengan sangat buruk. Dipukuli."


Selma berjuang secara bawah tanah di Belanda, yang kala itu diduduki Nazi, dan dengan berani membantu keluarga Yahudi melarikan diri.

Pada bulan September tahun lalu, ia menerbitkan sebuah buku tentang pengalamannya, My Name Is Selma di Inggris. Tahun ini, buku itu akan dirilis di negara lain, termasuk Jerman.

Orang tua dan adik perempuan Selma meninggal dunia di kamp, dan hampir setiap tahun dia kembali ke Ravensbruck untuk turut serta dalam acara peringatan untuk menghormati para korban.

Ravensbruck adalah kamp konsentrasi khusus perempuan terbesar di Jerman. Lebih dari 120.000 perempuan dari seluruh Eropa ditahan di sini.

Banyak di antara mereka adalah pejuang perlawanan dan musuh politik, sedangkan lainnya dianggap "tak layak" bagi Nazi: kaum Yahudi, lesbian, pekerja seks dan perempuan tunawisma.

Setidaknya 30.000 tahanan perempuan meninggal di sini. Beberapa di antara mereka meninggal di kamar gas dan digantung, sedangkan lainnya meninggal karena kelaparan, penyakit yang diderita, dan kerja paksa.

Mereka diperlakukan secara brutal oleh banyak petugas perempuan - dipukuli, disiksa atau dibunuh. Para tahanan menjuluki para petugas dengan sejumlah nama, seperti "bloody Brygyda" atau "revolver Anna".

Usai perang, selama persidangan atas kejahatan yang dilakukan Nazi pada 1945, Irma Gress dijuluki sebagai "beautiful beast" (monster yang cantik) oleh media.