Logo DW

Obat Antibodi COVID-19: Apakah Ampuh Sembuhkan Pasien?

Eli Lilly/AP/picture alliance
Eli Lilly/AP/picture alliance
Sumber :
  • dw

"Keunggulan cocktail antibodi Regeneron, probabilitasnya efektivitasnya lebih bagus, karena paling tidak ada satu antibodi yang benar-benar ampuh untuk setiap pengobatan spesifik" ujar pakar virologi Jerman Sandra Ciesek dalam podcast "Coronavirus-Update" dari stasiun penyiaran NDR.

Seperti diketahui, obat antibodi dari perusahaan farmasi Eli Lilly hanya mengandung satu jenis antibodi monoklonal.

Obat antibodi ini berfungsi seperti imunisasi pasif. "Pemberian obat antibodi kepada pasien berisiko tinggi pada stadium awal Covid-19, membantu mencegah munculnya gejala sakit yang lebih parah", kata menteri kesehatan Jerman, Jens Spahn.

Jika obat antibodi diberikan dalam waktu 10 hari setelah terinfeksi, hasilnya terbukti sangat bagus. Demikian hasil penelitian, seperti diungkapkan pimpinan FDA Stephen Hahn.

Apakah ada efek sampingnya?

Sejauh ini riset klinis terhadap pasien yang mendapat pengobatan dengan Regeneron tidak menunjukkan efek samping lebih berat daripada kelompok pembanding. Namun FDA juga mengingatkan, ada kemungkinan potensi efek samping, baik yang lazim maupun yang berat.

Efek vaksinasi pasif yang lazim antara lain, demam, meriang, sakit kepala, mual, pusing, sakit tenggorokan atau ruam pada kulit. Sementara kemungkinan reaksi berlebihan antara lain syok anaphilaktis yang dipicu obat antibodi itu.