Logo BBC

Banyak Pasien Sembuh COVID-19 Alami Gangguan Penciuman Parosmia

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Bau comberan campur aroma buah

Clare bersama putri tertuanya. Baginya parfum tercium seperti bau busuk.
Clare Freer
Clare bersama putri tertuanya. Baginya parfum tercium seperti bau busuk.

Dokter yang biasa menangani Clare mengatakan ia tidak pernah mendiagnosis pasien dengan kondisi seperti ini.

Dengan kondisi seperti itu, dalam keadaan bingung dan takut, Clare mencari tahu berbagai informasi melalui internet dan menemukan grup di Facebook dengan anggota 6.000 orang yang dibentuk oleh yayasan bagi mereka yang kehilangan indera perasa, AbScent.

Semua orang di grup itu mulai dengan anosmia setelah tertular Covid-19, dan berakhir dengan parosmia.

"Yang biasa digambarkan dari penciuman penderita parosmia adalah: kematian, busuk, daging busuk, kotoran," kata pendiri AbScent, Chrissi Kelly, yang mendirikan grup itu pada Juni lalu setelah apa yang ia gambarkan "gelombang" kasus parosmia akibat Covid-19.

Ada yang menggambarkan sebagai "bau comberan bercampur bau buah," "bau sampah basah" dan bau "anjing basah."

Terkadang, para penderita kesulitan untuk menggambarkan bau yang mereka cium karena tak pernah mencium bau itu sebelumnya. Mereka menggunakan kata-kata yang menggambarkan perasaan jijik.

Sekitar 65% orang yang kehilangan indera perasa dan penciuman dan sekitar 10% di antaranya mengalami apa yang disebut "qualitative olfactory dysfunction", yang artinya parosmia atau kondisi lain, phantosmia.

Kondisi ini adalah bila seseorang mencium sesuatu yang tak ada.