Logo ABC

Virus Corona Varian Baru Bak Jadi Monster bagi Filipina

Dr Genalyne Maroon-Berzabal, seorang dokter anak di Manila, sangat ingin mendapatkan divaksin saat kasus COVID-19 di sana terus naik.
Dr Genalyne Maroon-Berzabal, seorang dokter anak di Manila, sangat ingin mendapatkan divaksin saat kasus COVID-19 di sana terus naik.
Sumber :
  • abc

Florentino saat ini bekerja sekitar 15 jam sehari untuk menafkahi istri dan anak-anaknya.

Ia khawatir bisa tertular virus dan membawanya ke keluarganya.

"Tidak peduli seberapa berhati-hatinya saya, saya tetap bisa tertular dari penumpang saya ketika saya melakukan proses pembayaran atau memegang uang mereka," kata Jadion.

"Itulah mengapa saya ingin segera divaksinasi demi keselamatan saya dan keluarga saya."

Orang Filipina sangat membutuhkan vaksin

Krisis yang berkembang menunjukkan kekurangan vaksin di Filipina.

Flipina adalah salah satu negara terakhir di Asia Tenggara yang mulai memvaksinasi warganya.

A woman in a facemask and wire rimmed glasses gets an injection from a nurse in her shoulder Filipina saat ini hanya memiliki persediaan vaksin yang cukup untuk 1 persen dari populasinya.

Reuters: Lisa Marie David

Program vaksinasi nasional secara resmi telah dimulai pada 1 Maret lalu.

Namun, Filipina baru memiliki sebagian kecil dari 150 juta dosis vaksin yang dibutuhkan untuk mencapai "herd immunity" untuk penduduknya yang berjumlah 108 juta orang

Filipina sejauh ini baru menerima 1,1 juta dosis.

Sebanyak 600.000 dosis di antaranya adalah vaksin Sinovac yang disumbang oleh China, sementara 525.600 dosis lainnya didapat dari AstraZeneca melalui program COVAX.