Logo ABC

Properti China Kena Libas Evergrande yang Berutang Rp4 Ribu Triliun

Seorang warga China duduk di luar kantor pusat Evergrande di Shenzen, menunggu kepastian uangnya di perusahaan raksasa properti itu.  (ABC News: Paddy Fok)
Seorang warga China duduk di luar kantor pusat Evergrande di Shenzen, menunggu kepastian uangnya di perusahaan raksasa properti itu.  (ABC News: Paddy Fok)
Sumber :
  • abc

Meskipun harga properti meroket di kota-kota utama China, namun kelebihan pasokan apartemen di kota-kota kecil dan kurang diminati telah membatasi permintaan untuk proyek-proyek Evergrande dan mengurangi penjualan.

Situasi semakin memburuk karena sekitar 1,4 juta pembeli apartemen yang konstruksinya belum selesai kini meminta kembali uang mereka.

Dibandingkan dengan kasus Lehman Brothers

Saat krisis Evergrande memburuk, para pengamat membandingkan kasus konglomerat properti itu dengan Lehman Brothers.

Perusahaan jasa keuangan dalam kasus yang dipicu Lehman Brothers mengajukan kebangkrutan pada akhir 2008, menyebabkan krisis keuangan global.

Para pakar memperingatkan "penularan" yang lebih luas bisa terjadi jika pengembang properti lain yang memiliki utang besar juga mulai gagal bayar seperti Evergrande.

Proyek konstruksi yang belum selesai adalah pemandangan yang relatif umum di beberapa kota di China karena pengembang kecil telah banyak yang bangkrut.

Bulan lalu, pihak berwenang di Kunming meruntuhkan 15 blok apartemen yang belum selesai dalam pembongkaran terkontrol.

Pembongkaran serupa terjadi di Shanghai pada bulan April untuk sekelompok bangunan yang tidak kunjung selesai selama 20 tahun.

Pemandangan seperti ini ditambah dengan adanya sekitar 65 juta apartemen kosong di seluruh negeri, telah lama memicu spekulasi anjloknya sektor properti China.