Logo ABC

Properti China Kena Libas Evergrande yang Berutang Rp4 Ribu Triliun

Seorang warga China duduk di luar kantor pusat Evergrande di Shenzen, menunggu kepastian uangnya di perusahaan raksasa properti itu.  (ABC News: Paddy Fok)
Seorang warga China duduk di luar kantor pusat Evergrande di Shenzen, menunggu kepastian uangnya di perusahaan raksasa properti itu.  (ABC News: Paddy Fok)
Sumber :
  • abc

Namun sebagian besar analis menepis kasus Evergrande bisa memicu krisis keuangan global.

"Sejumlah pemberitaan yang menyebut kasus ini sebagai momen Lehman di China terlalu dilebih-lebihkan," kata sebuah analisa dari kelompok jasa keuangan Nomura.

"Para pengembang bermasalah ini, meskipun memiliki neraca yang relatif besar, bukanlah lembaga keuangan," katanya.

"Lembaga keuangan utama, di sisi lain, memiliki eksposur terbatas ke pengembang ini dan, karena mereka sebagian besar adalah perusahaan milik negara, dapat dengan mudah memperoleh dukungan langsung dari Beijing," jelasnya.

Evergrande adalah raksasa properti terbesar sejauh ini yang mengalami masalah serius dan telah kehilangan aset.

Sikap pemerintah China

Dalam seminggu terakhir, sebuah surat dari tim sepakbola bertabur bintang milik perusahaan ini yang meminta otoritas Beijing untuk mengambilalih.

Manajer umum klub sepakbola itu menolak untuk menjelaskan keaslian surat itu.

Ini menandakan masa-masa sulit bagi klub yang mendominasi liga domestik China serta memenangkan Liga Champions Asia dua kali, dan tengah membangun stadion berkapasitas 100.000 penonton.

"Saya pikir [pemerintah China] ingin melangkah lebih jauh untuk menyelesaikan situasi ini," kata Patrick Wong, analis Bloomberg Intelligence di Hong Kong.