Logo ABC

Kematian karena COVID-19 Tembus 5 Juta Jiwa di Seluruh Dunia

Razan Gassani (kiri) bersama ayahnya Bakhtiar Effendi, ibu Aslinda Idris dan adik Randy Arrahman. (Supplied)
Razan Gassani (kiri) bersama ayahnya Bakhtiar Effendi, ibu Aslinda Idris dan adik Randy Arrahman. (Supplied)
Sumber :
  • abc

Setahun kemudian, varian Delta muncul.

"Kami tidak pernah membayangkan akan muncul korban massal, orang meninggal bahkan di jalan-jalan," katanya.

Prachi mengatakan ibunya mungkin masih akan hidup bila rumah sakit di India tidak kekurangan oksigen.

Dokter sempat mengatakan kepada keluarga bahwa Seema mulai sembuh, tapi masih memerlukan oksigen meski tidak sesering sebelumnya.

Dalam percakapan video call, nada suara ibunya menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Tetapi keluarganya kemudian mendapat informasi bahwa Seema harus menggunakan ventilator.

Mereka kemudian segera ke rumah sakit namun dokter mengatakan Seema meninggal dunia walaupun sudah mendapat bantuan pernapasan.

Dr D K Baluja dokter di rumah sakit tersebut mengatakan kepada media lokal ketika itu bahwa mobil tangki yang seharusnya membawa persediaan oksigen tidak datang.

Prachi mengatakan saat itu seharusnya keluarganya diberi tahu sehingga mereka bisa mencari oksigen sendiri.

"Bila kami tidak bisa mendapat tabung oksigen, itu cerita lain lagi, hal yang mungkin bisa kami terima karena paling tidak kami sudah berusaha mencari.

"Kami merasa tidak diberi kesempatan bahkan untuk berusaha mencari sendiri."

Wuhan, China

Zhang Hai adalah salah satu orang di dunia yang pertama-tama kehilangan orangtua karena COVID-19.

Ayahnya Zhang Lifa adalah veteran militer yang bekerja untuk program senjata nuklir China dan meninggal sebulan sebelum merayakan ulang tahun ke-77.

Zhang Lifa adalah satu dari 304 orang yang meninggal karena virus corona pada 1 Februari 2020,

Ketika itu, penyakit baru ini bahkan belum ada namanya - karena baru disebut resmi sebagai COVID-19 sepuluh hari kemudian pada tanggal 11 Februari, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sebagai pandemi global sebulan sesudahnya yaitu tanggal 11 Maret.