Logo ABC

Australia Siapkan Karantina Swasta, akan Datang Banyak Warga Asing

Fasilitas yang dikelola pihak swasta nantinya akan menjadi alternatif dari pusat karantina hotel yang sudah ada. (AAP: Jeremy Piper)
Fasilitas yang dikelola pihak swasta nantinya akan menjadi alternatif dari pusat karantina hotel yang sudah ada. (AAP: Jeremy Piper)
Sumber :
  • abc

Mereka juga berjanji untuk "menyesuaikan tempat karantina dengan aturan pengecualian perjalanan Departemen Dalam Negeri dan membantu mencocokkan perjalanan udara".

Berapa biaya yang harus dikeluarkan?

Dengan aturan pembatasan perbatasan COVID-19 di Australia saat ini, ada jumlah terbatas bagi pekerja asing yang sudah divaksinasi dua dosis yang boleh masuk dengan izin pengecualian, tapi di beberapa negara bagian kedatangan internasional tetap harus melalui karantina.

QSA mengusulkan untuk menyalurkan ribuan warga asing pada masa depan melalui skema serupa yang dijalankan oleh swasta, yang mencakup "industri sumber daya, akomodasi dengan fasilitas" hingga "akomodasi hotel" kelas atas.

Seiring perjalanan internasional di Australia yang dilonggarkan, proposal perusahaan mungkin menjadi kurang layak, karena telah mengalihkan fokus ke karantina hotel dengan sistem 'catch-and-release', yang lebih pendek hanya dengan melakukan tes COVID-19 dan verifikasi status vaksin untuk kedatangan luar negeri sebelum mereka bisa masuk.

QSA mengindikasikan harga untuk karantina swasta ini senilai AU$12.500 (sekitar Rp125 juta) untuk 14 hari penuh, atau antara AU$2.700 (Rp27 juta) dan AU$4.700 (Rp47 juta) untuk tiga hari yang pendek dalam sistem "catch-and-release".

Dalam tahapan terakhir pembukaan kembali Australia yang sudah disetujui Kabinet Nasional, perbatasan Australia nantinya akan dibuka dan karantina hanya dilakukan bagi mereka yang melakukan "perjalanan berisiko tinggi".