Logo BBC

Deforestasi di Amazon Makin Parah, Orang di Suku Piripkura Tersisa 3

Tamandua (kiri) dan Baita adalah anggota suku Piripkura yang tersisa di cagar alam wilayah Brasil tengah. (Bruno Jorge) BBC Indonesia
Tamandua (kiri) dan Baita adalah anggota suku Piripkura yang tersisa di cagar alam wilayah Brasil tengah. (Bruno Jorge) BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

"Tapi sejak tahun 1970-an mereka menjadi pemburu nomaden."

"Ini adalah strategi bertahan hidup untuk selalu bergerak."

Ketika Piripkura pertama kali dihubungi oleh Funai pada 1984, para pekerja melaporkan bahwa hanya ada 15-20 individu yang masih tinggal di seluruh area cagar alam.

Namun, hanya Baita dan Tamandua yang terlihat sejak 1990-an.

Fabricio Amorim, pakar masyarakat adat tak terjamah yang juga bekerja dengan Piripkura, mengatakan Baita dan Tamandua menyebutkan keberadaan "kerabat" yang masih berkeliaran di hutan dalam kontak sebelumnya.

"Masalahnya adalah mereka tidak pernah membahas soal kerabat-kerabat itu selama bertahun-tahun. Bukan berarti mereka mati, tapi itu juga bukan pertanda baik," ujar Amorim.

"Fakta bahwa kami tidak dapat mengatakan dengan pasti, tidak ada lagi Piripkura di area ini membuat pelestarian tanah mereka semakin penting," tambahnya.

Piripkura
Rogerio de Assis - ISA
Cagar alam ini berlokasi di Mato Grosso, wilayah penting untuk agrobisnis Brasil.

Presiden dukung eksploitasi

Para pegiat hak masyarakat adat menyalahkan perusakan di cagar alam Piripkura yang semakin intens, khususnya di bawah kekuasaan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Bahkan sebelum dia menjadi presiden pada 2019, Bolsonaro menyuarakan dukungannya untuk eksploitasi komersial yang lebih besar di Amazon. Dia juga menentang kebijakan cagar alam, meskipun hak tanah mereka dijamin oleh konstitusi Brasil.