Logo BBC

Kim Jong-un: Bagaimana Rasanya Hidup di Bawah Diktator Muda

Kim Jong-un. BBC Indonesia
Kim Jong-un. BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Terlepas dari tindakan keras terhadap pembangkang dan pembelot, Kim Jong-un berusaha menampilkan dirinya sebagai pemimpin yang lebih mudah dijangkau, lebih modern, dan lebih ramah ketimbang ayahnya.

Dia menikahi seorang perempuan muda yang modis bernama Ri Sol-ju. Sejumlah foto menggambarkan Kim Jong-un memeluk, melambai, dan tersenyum saat berkunjung ke berbagai kota dan desa. Dia juga menaiki roller coaster, bermain ski, dan berpacu kuda.

Pasangan ini mengunjungi pabrik kosmetik dan memamerkan barang-barang mewah. Tetapi bagi rakyat biasa, mencoba menjadi lebih "modern" justru dilarang.

Yoon Mi-so ingin mengikuti tren yang dia lihat pada DVD selundupan dari Korea Selatan. Dia ingin menggunakan anting, kalung, dan jeans.

"Saya pernah ditangkap karena tidak mematuhi aturan ini dan dipermalukan di depan umum, di mana orang-orang mengkritik saya secara lisan sampai saya menangis. Mereka akan mengatakan `Kamu rusak, apakah kamu tidak malu?`"

Hyun-young dulunya adalah seorang penyanyi, sama seperti istri Kim Jong-un. Tetapi lagu-lagunya harus memuliakan diktator itu. Dia mencoba membangkang, lalu dipersekusi.

"Saya tidak pernah diizinkan melakukan hal-hal artistik yang ingin saya lakukan secara bebas. Ada banyak peraturan dan batasan dalam dunia musik di Korea Utara. Itu membuat saya menderita.

"Pemerintah mengontrolnya karena khawatir dengan pengaruh asing. Aturan ketat itu menunjukkan bahwa mereka tidak percaya diri dengan rezim mereka sendiri."

Laporan hak asasi manusia baru-baru ini menunjukkan setidaknya tujuh orang dieksekusi dalam satu dekade terakhir karena menonton atau mendistribusikan video K-pop dari Korea Selatan.

Kim Jong-un bahkan menggambarkan pengaruh asing ini sebagai "kanker ganas".

Baca juga:

`Tick tick boom`

Setiap kali uji coba rudal balistik Korea Utara menjadi berita utama dunia, tidak ada kebanggaan yang muncul dari dalam negeri.

"Orang-orang berpendapat bahwa mereka membuat senjata dengan memeras darah dan keringat dari orang-orang," kata seorang pembelot.

"Kami tidak menganggapnya sebagai kemenangan. Kami pikir `Wow, mereka menghabiskan begitu banyak uang untuk semua uji coba itu. Semua uang yang kami hasilkan untuk mereka digunakan untuk itu,`" kata pembelot lainnya.

Misil Korea Utara
BBC

Sekitar tahun 2016, Dubes Ryu yang bertugas di kantor luar negeri mendapat perintah baru. Misi diplomatiknya tidak lagi hanya pada bisnis.

"Kami harus menjelaskan mengapa Korea Utara membutuhkan senjata nuklir, termasuk tujuan dan pembenarannya."