Logo ABC

Minat terhadap NFT Menjamur Sejak Ghozali, Regulasi Diserukan

Ghozali menjual potret dirinya sendiri sebagai NFT dan telah meraih pendapatan lebih dari Rp1,5M. (OpenSea: @Ghozali_Ghozalu)
Ghozali menjual potret dirinya sendiri sebagai NFT dan telah meraih pendapatan lebih dari Rp1,5M. (OpenSea: @Ghozali_Ghozalu)
Sumber :
  • abc

Ilustrator di Tangerang, Riska Amanda mengaku pernah menjadi korban 'scam' atau penipuan, dua bulan setelah ia bergabung sebagai kreator NFT pada September tahun lalu.

Ia juga pernah menjadi korban dari 'copyminter', atau orang yang berpura-pura menjadi seniman NFT dengan mencuri hasil karya seni milik orang lain yang diunggah di sosial media, atau bahkan di 'marketplace' NFT itu sendiri.

"Susahnya di NFT itu kita bakal jadi targetnya hackers-hackers. Di mana ada uang, di sana muncul orang yang cari celah kan?," ujarnya.

Dalam sebulan terakhir, Riska mengaku sudah melaporkan delapan akun bermasalah di 'marketplace' NFT.

Salah satu karyanya NFT-nya pernah terjual dengan harga 40 juta rupiah, tapi Riska mengingatkan seniman NFT tidak bisa langsung mendapatkan keuntungan.

"Jadi di sini seniman itu enggak cuma dituntut untuk bikin artwork [karya seni] bagus atau gimana, tapi ya harus pintar marketing juga, harus pintar mempromosikan brand kita."

"Banyak teman-teman yang masih kesulitan, masih ada yang [karyanya] tidak terjual sama sekali."

Pentingnya ada regulasi