Logo ABC

Temuan Survei soal Pelecehan Seksual di Kampus-kampus Australia

Lembaga Universities Australia memohon maaf kepada pada penyintas pelecehan seksual. ()
Lembaga Universities Australia memohon maaf kepada pada penyintas pelecehan seksual. ()
Sumber :
  • abc

Sejumlah universitas di Australia melakukan survei kepada lebih dari 43.000 orang, termasuk cerita dan pengalaman pribadi yang masuk dalam survei NSSS.

Di antara mereka adalah Zara (bukan nama sebenarnya) yang mengaku merasa kecewa dengan cara universitasnya menangani keluhannya ketika dia menghadap untuk meminta dukungan dan perlindungan.

Mahasiswa internasional itu mengatakan dia berulang kali dilecehkan oleh seorang anggota staf di universitas, yang mengiriminya pesan teks, dengan isi mengomentari penampilannya dan membuat stereotip tentang negara asalnya. Dia membawa masalah ini ke kepala departemen kampusnya.

"Dua minggu kemudian, saya diberitahu oleh kepala departemen untuk memblokir nomor telepon orang tertuduh itu dan diminta untuk tidak lagi menghadiri seminar sekolah atau acara sosial karena tidak ada yang bisa menjamin keselamatan saya dari orang ini," kata Zara.

"Ini terjadi lebih dari dua tahun yang lalu dan sejak itu saya tidak menghadiri seminar akademik di kampus saya."

Responden survei lainnya menceritakan pengalamannya saat dirayu secara seksual, merasa diikuti, disentuh, atau bahkan mendengar komentar berbau seksual di dalam kelas.

"Saat di universitas, saya berurusan dengan pria yang menguntit saya secara online dan mengikuti jadwal kelas saya di universitas untuk mengetahui di mana saya berada ketika saya [mencoba] menghindari mereka," kata seorang responden.

"Saya ditanyai pertanyaan yang sangat pribadi dan pertanyaan menganggu tentang kehidupan seks saya oleh seorang sopir bus uni ketika dia  mengendarai saya di kampus larut malam," kata yang lain.