Logo ABC

Baju Shein Asal China Naik Daun Pesat, Nasib Pekerja Memprihatinkan

Pihak penyidik Public Eye menemukan bahwa pekerja Shein sering bekerja hingga larut malam di Guangzhou, China. (Supplied: Public Eye)
Pihak penyidik Public Eye menemukan bahwa pekerja Shein sering bekerja hingga larut malam di Guangzhou, China. (Supplied: Public Eye)
Sumber :
  • abc

Menurut Statista, pada dua bulan pertama di tahun 2022 saja China sudah memproduksi 6 miliar meter kain pakaian.

Dr Yi Li, pakar bisnis China, mengatakan Shein beroperasi seperti platform 'e-commerce' bagi pemasok produk fesyen dari China. Sehingga dengan model ini mereka bisa membebankan porsi dari biaya dan risiko ke pembuat pakaian independen.

"Shein bisa menekan biaya produksi dan mengalihkan sebagian biaya ini ke pemasok waralaba lain," ujar Dr Li.

"Itulah mengapa perusahaan tersebut bisa menjual 9.000 barang per hari dan kebanyakan lebih murah dari pasaran."

Pemasok atau perusahaan mitranya juga menanggung sebagian barang yang tidak diinginkan.

"Mungkin lebih dari 90 persen dari barang ini tidak populer sama sekali," katanya.

"Mereka hanya butuh beberapa produk untuk jadi populer, baru bisa mendapat keuntungan."

Kebanyakan pekerja dibayar di bawah standar

Februari lalu, Shein meluncurkan Laporan Dampak pada Keberlanjutan pertama kalinya, setelah mendapat keluhan soal transparansi.