Pertemuan Darurat DK PBB Pascakonflik Berdarah Meletup di Gaza

Warga Palestina membawa jenazah korban saling serang antara Israel-militan di Jebaliya
Sumber :
  • AP Photo/Abdel Kareem Hana

VIVA Dunia – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa ( DK PBB) mengadakan pertemuan darurat untuk membahas situasi di Gaza. Beberapa negara anggota menyuarakan keprihatinan di tengah gencatan senjata antara Israel dan militan Islam sebuah kelompok bersenjata Palestina, setelah tiga hari serangan udara Israel di wilayah tersebut.

Berbicara melalui video di awal pertemuan, utusan PBB untuk Timur Tengah Tor Wennesland memperingatkan bahwa gencatan senjata harus segera dilakukan.

"Gencatan senjata itu rapuh. Setiap dimulainya kembali permusuhan hanya akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi Palestina dan Israel dan membuat kemajuan politik apa pun pada isu-isu kunci sulit dipahami," kata dia.

Roket ditembakkan dari Gaza menuju Israel usai bentrokan berdarah

Photo :
  • AP Photo/Hatem Moussa

Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia menekankan bahwa DK sangat prihatin dengan peristiwa kekerasan ini yang dapat menyebabkan dimulainya kembali konfrontasi militer yang matang dan semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Gaza.

Setidaknya 44 warga Palestina atau hampir setengah dari mereka warga sipil termasuk 15 anak tewas setelah Israel memulai serangkaian pengeboman posisi jihadis Islam di Gaza pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Melansir dari Al Jazeera, Selasa, 9 Agustus 2022, ratusan orang di wilayah itu terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Kelompok bersenjata menembakkan ribuan roket sebagai tanggapan tetapi sebagian besar dapat dicegat atau diledakkan. Layanan darurat Israel mengatakan tiga orang terluka oleh pecahan peluru dan 31 lainnya luka ringan.

Gencatan senjata yang ditengahi Mesir mulai berlaku pada Minggu malam tapi kedua belah pihak memiliki hak untuk menanggapi jika gencatan senjata dilanggar.

Wennesland mengatakan bahwa penilaian PBB terhadap kekerasan sedang berlangsung. Dia mencatat bahwa sekitar 20 persen dari 1.100 roket yang ditembakkan oleh kelompok bersenjata Palestina telah jatuh di Jalur Gaza. Pertempuran itu adalah yang terburuk di Gaza sejak perang 11 hari tahun lalu yang menewaskan sedikitnya 250 orang.

Menjelang pertemuan, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan meminta DK untuk menempatkan pertanggungjawaban penuh pada jihadis Islam.

“Harus ada satu hasil dan satu hasil saja untuk mengutuk (jihadis Islam) atas kejahatan perang gandanya sambil menempatkan pertanggungjawaban penuh atas pembunuhan warga Palestina yang tidak bersalah di pundak kelompok teror radikal,” katanya pada pers.

Menurut Erdan, mereka menembakkan roket ke warga sipil Israel sambil menggunakan warga Gaza sebagai tameng manusia dan hal itu merupakan kejahatan perang ganda.

Duta Besar Amerika untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mendukung hak Israel untuk membela rakyatnya dari ancaman teroris.

"Dewan ini harus bisa bersatu dan tanpa syarat menolak terorisme Jihad Islam Palestina, yang tindakan sembrononya telah membahayakan nyawa warga sipil, di kedua sisi,” katanya.

Tentara Cadangan Israel Ancam Akan Berontak jika Tidak Menang lawan Hamas

Duta Besar Palestina Riyad Mansour juga mengutuk agresi yang tidak dapat dibenarkan Israel.

"Berapa banyak lagi anak yang harus kita kubur sampai seseorang berkata cukup sudah cukup?” tutur Mansour.

AS Desak Israel Lindungi Warga Sipil setelah Serangan Udara Mematikan di Rafah

Konsultasi Dewan Keamanan berlangsung di markas besar PBB di New York.

VIVA Militer: Serangan militer Israel di Rafah, Palestina

Bom Israel Hantam Rafah, Sekjen PBB Geram

PBB mengutuk serangan udara mematikan Israel terhadap kamp pengungsi di Kota Rafah, jalur Gaza Selatan.

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2024