10 Ramalan Nyeleneh Dmitry Medvedev Dianggap Psywar Rusia ke Barat

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev
Sumber :
  • Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

VIVA Dunia – Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyampaikan 10 prediksinya terkait kondisi dunia di tahun 2023 mendatang. Medvedev diketahui merupakan sekutu loyalis Vladimir Putin ini sebelumnya pernah menempati kursi presiden selama 4 tahun.

Rupiah Terpuruk ke Rp 16.265 per Dolar AS

Dalam sebuah thread di akun Twitter pribadinya, Medvedev yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia membeberkan bagaimana masa depan yang akan dialami dunia, termasuk ramalannya soal perang yang bakal terjadi di beberapa negara. 

"Pada Malam Tahun Baru, semua orang membuat prediksi. Banyak yang muncul dengan hipotesis futuristik, seolah bersaing untuk memilih yang paling liar, dan bahkan yang paling tidak masuk akal," tulis Medvedev, dikutip dari Twiitternya, Kamis, 29 Desember 2022. 

Mirip Punya Rusia, Drone Bunuh Diri Iran Keliaran dalam Operasi Nabi Besar

Medvedev mengalami prediksinya di tahun 2023 dengan kenaikan harga minyak dunia. Ini akan menjadi awal yang suram bagi dunia di awal tahun. 

VIVA Militer: Dmitry Medvedev dan Vladimir Putin

Photo :
  • rferl.org
Menlu Ukraina sebut Putin ‘Hewan Politik’ yang Bisa Merasakan Rasa Takut

"Harga minyak akan naik menjadi US$150 atau Rp2,3 juta per barel, dan harga gas akan mencapai US$5.000 atau Rp78,7 juta per 1.000 meter kubik," ungkapnya

Sekutu Putin ini memprediksi Inggris akan bergabung kembali dengan Uni Eropa. Namun demikian, kata dia, Uni Eropa akan runtuh setelah Inggris kembali. "Euro akan berhenti digunakan sebagai mata uang bekas Uni Eropa," katanya.

Ramalannya tentang tetangga Rusia, Polandia sangat liar. Polandia dan Hongaria, terang Medvedev, akan menduduki wilayah barat Ukraina.

"Reich Keempat (Jerman) akan dibentuk, meliputi wilayah Jerman dan satelitnya, yaitu Polandia, Negara Baltik, Czechia, Slovakia, Republik Kiev, dan negara-negara buangan lainnya," ungkapnya

"Perang akan pecah antara Prancis dan Jerman. Eropa akan terbagi, Polandia dipartisi ulang dalam prosesnya," sambungnya

Selain perang Jerman dan Prancis, Presiden ketiga Rusia itu memprediksi sejumlah negara bakal menghadapi perang saudara dan isu separatis. Seperti Irlandia Utara akan berpisah dari Inggris dan bergabung dengan Republik Irlandia.

"Perang saudara akan pecah di AS, California, dan Texas menjadi negara merdeka sebagai hasilnya. Texas dan Meksiko akan membentuk negara sekutu. Kemudian, Elon Musk akan memenangkan pemilihan presiden di sejumlah negara bagian AS, setelah berakhirnya perang sipil baru yang akan diberikan kepada GOP," ujar Medvedev

Dolar AS Menguat

Photo :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Terakhir, Medvedev memprediksi pasar saham terbesar dan aktivitas keuangan yang selama ini di AS dan Eropa, akan beralih ke Asia.

"Sistem manajemen moneter Bretton Woods akan runtuh, dan menyebabkan kehancuran IMF dan Bank Dunia. Euro dan Dolar akan berhenti beredar sebagai mata uang cadangan global. Mata uang fiat digital akan digunakan secara aktif sebagai gantinya," paparnya

Picu Kontroversi

Cuitan Medvedev soal ramalan dunia di tahun 2023 pun direspons Elon Musk, yang juga pemilik Twitter. Dia menanggapi ramalan tersebut dengan menulis "Epic thread!!", dalam tweetnya

Meskipun dia juga mengkritik beberapa prediksi Medvedev, dan meminta netizen untuk mengingatkannya tentang ramalan Medvedev.

Postingan mantan pemimpin Rusia itu mungkin dianggap penting karena ini bukan hanya tentang seseorang atau tokoh yang populer di media, tapi Medvedev adalah pemimpin Rusia yang terus berperan dan pernah dianggap serius pihak Barat.

Belum lama ini, para ahli kebijakan luar negeri Barat membahas kepentingan Rusia dan melihatnya sebagai aktor rasional. Semakin jelas bahwa kepemimpinan Moskow tidak tertarik pada sesuatu yang rasional. Sebaliknya, mereka bertekad untuk menghancurkan Barat.

Usahanya adalah dengan ikut campur dalam pemilu Barat dan menyebarkan konspirasi jelas merupakan bagian dari agenda yang lebih besar untuk menebar kekacauan di Barat.

Rusia tahu bahwa ia memiliki banyak masalah di dalam negeri, termasuk demografi dan militer yang sejauh ini telah gagal di Ukraina. Oleh karena itu, untuk mengalahkan Barat, mereka harus memecah belah Barat karena tidak dapat dikalahkan dalam pertarungan yang adil.

Prediksi Medvedev menggabungkan beberapa poin yang secara jelas mewakili pandangan Moskow, dengan poin yang mungkin lebih baik digambarkan sebagai "trolling" atau postingan hanya untuk menimbulkan kontroversi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya