Tentara AS Ditahan Korut Setelah Diam-diam Lewati Perbatasan Tanpa Izin

Ilustrasi seorang pria masuk penjara
Sumber :

Pyongyang – Tentara Amerika Serikat (AS), Travis King diyakini berada dalam tahanan Korea Utara, pada Rabu, 20 Juli 2023, setelah melintasi perbatasan dalam perjalanan wisata ke Area Keamanan Bersama di Zona Demiliterisasi. 

Hubungan Israel-Arab Saudi Alot, Menlu AS Temui Pangeran MBS

Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dipimpin AS mengatakan sedang bekerja dengan militer Pyongyang untuk menyelesaikan insiden ini. Namun, Pyongyang dan Washington, berada di titik terendah dalam beberapa tahun, yang membuat komunikasi keduanya menjadi lebih sulit. 

"Prajurit kelas dua Travis King sedang dalam tur di DMZ di desa gencatan senjata Panmunjom. Dia berteriak "ha ha ha", menurut seorang saksi mata, kemudian dia lari dan melintasi perbatasan ke Korea Utara dengan sengaja dan tanpa izin", kata pejabat AS, dikutip dari The Sundaily, Kamis, 20 Juli 2023.

Nilai 3 Artefak Langka Zaman Majapahit yang Dicuri Capai Rp 46 Miliar

Tentara Korea Utara

Photo :
  • New York Post

Sebagian besar perbatasan antara kedua Korea dijaga ketat.  Namun di Panmunjom, yang dikenal sebagai Area Keamanan Bersama, perbatasan hanya ditandai oleh pembatas beton yang rendah dan relatif mudah untuk dilintasi, meskipun ada tentara di kedua sisi. 

AS Kembalikan Barang Antik Milik Indonesia yang Dicuri, Ada 3 Artefak Majapahit

Tentara di kedua belah pihak belum dipersenjatai sejak kesepakatan pada 2018 dan Korea Utara telah secara signifikan mengurangi kehadirannya di JSA sejak pandemi COVID-19. 

Meski begitu, di bawah protokol gencatan senjata, personel Korea Selatan atau AS tidak dapat melintasi perbatasan untuk mengambil tentara AS itu, karena keberadaannya sekarang diyakini berada dalam tahanan Korea Utara. 

Laporan polisi dan media mengatakan King telah berulang kali berurusan dengan hukum selama berada di Selatan, sekutu utama keamanan AS yang menampung sekitar 27.000 tentara AS. Dia dibebaskan pada 10 Juli dari tugas dua bulan di penjara atas tuduhan penyerangan. 

"King dikawal pulang ke Amerika Serikat karena alasan disiplin, tetapi berhasil meninggalkan bandara dan bergabung dengan grup tur," kata media AS. 

Ibunya mengatakan dia terkejut mengetahui putranya telah menyeberang ke Korea Utara yang komunis dan bersenjata nuklir, yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi Amerika Serikat. 

"Saya tidak bisa melihat Travis melakukan hal seperti itu," kata Claudine Gates kepada ABC News. 

Dia menambahkan bahwa dirinya terakhir mendengar kabar dari King beberapa hari yang lalu, ketika dia mengatakan kepadanya bahwa dia akan kembali ke markasnya di Fort Bliss.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya