Heboh Selebaran 'Ibu Hamil Senangkan Suami', Kota di Jepang Dihujat

Ilustrasi Tokyo, Jepang.
Sumber :
  • Freepik/mrsiraphol

Jepang – Kota di Jepang, Onomichi, belum lama ini menjadi perbincangan global karana ada selebaran yang memberitahu tata cara menyenangkan suami bagi para Ibu hamil. Hal tersebut telah menyulut kemarahan publik.

Maknai Semangat RA Kartini, Shandy Purnamasari: Perempuan Tak Cuma Jadi Istri dan Ibu

Kota Onomichi menggunakan survei publik pada tahun 2017 yang menyebut bahwa ibu hamil harus menyenangkan suami dengan melakukan pekerjaan rumah. Adapun selebaran itu dibagikan kepada penduduk setempat.

Ilustrasi penduduk Jepang.

Photo :
  • U-Report
Susah-susah Kerja Keras, Fuji Curhat Selalu Serba Salah di Mata Netizen

Dilansir dari Time, Senin, 31 Juli 2023, semula bunyi selebaran itu menjelaskan bahwasanya pria dan wanita cenderung memiliki perasaan dan pemikiran yang berbeda. Di mana, pria bertindak berdasarkan teori sedangkan wanita bertindak berdasarkan emosi.

Namun yang terpenting adalah bagaimana keduanya memahami perbedaan satu sama lain dan membagi peran dengan baik. Para istri setidaknya dapat berterima kasih kepada para suami atas pekerjaan rumah yang telah dilakukan seperti mencuci piring, mengganti popok, dan menggendong anak mereka.

Di Luar Singa di Rumah Kayak Kucing, Begini Momen Onadio Leonardo Manja-manja ke Istri

"Para istri dapat mengganggu suami mereka jika mereka sibuk merawat bayi dan tidak melakukan pekerjaan rumah," kata pamflet tersebut, menasehati para wanita untuk tidak frustasi tanpa alasan.

Isi selebaran itu juga menyarankan bahwa ada banyak hal yang dapat dilakukan ibu baru untuk menyenangkan para suami mereka. Beberapa diantaranya seperti memijat mereka, menyiapkan makan siang setiap hari, melakukan pekerjaan rumah tangga, dan selalu tersenyum.

Selebaran tersebut lantas memicu kontroversi dan membuat pengguna sosial media menjadi marah.

"Sudah cukup buruk jika otoritas lokal mentransmisikan gagasan bahwa mengasuh anak adalah pekerjaan ibu dan bahwa bantuan ayah pihak ketiga akan membantu ibu," tulis seseorang di Twitter.

"Saya ingin otoritas lokal meningkatkan kesadaran bahwa ayah juga merupakan aktor utama dalam pengasuhan anak," tulis pengguna lainnya.

Jepang/Ilustrasi.

Photo :
  • VIVA/Ezra Natalyn Sihite

"Stres adalah musuh selama kehamilan, jadi mengapa mereka hanya menyerang wanita?" kata warga lainnya.

Kegaduhan di jagat maya itu akhirnya membuat Walikota Onomichi, Yukihiro Hiratani terpaksa meminta maaf. Permintaan maaf tersebut ia sampaikan di situs web pemerintah setempat pada Selasa lalu.

"Selebaran tersebut tidak sejalan dengan perasaan wanita hamil, ibu yang baru melahirkan, dan lainnya yang terlibat dalam pengasuhan anak," ujarnya.

Ia pun memastikan bahwa pemerintah telah berhenti membagikan selebaran itu karena berisi ekspresi yang mempromosikan sikap dan praktik stereotip peran gender.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya