- Dok Presiden Joko Widodo
Washington – Para pemimpin Amerika Serikat (AS) dan Indonesia melakukan diskusi, pada Senin, 13 November 2023, yang akan menjadi landasan pertemuan langsung antara Presiden AS Joe Biden dalam setahun.
Biden menyambut Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Putih, ketika kedua pemimpin mempersiapkan pertemuan puncak Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco, pada Rabu mendatang, 15 November 2023.
Biden dan Jokowi diperkirakan akan menyetujui kerja sama baru di bidang pertahanan, termasuk keamanan siber, luar angkasa, latihan gabungan, dan ancaman nuklir, menurut seorang pejabat senior pemerintahan Biden yang menolak disebutkan namanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden AS Joe Biden.
- Dok. Kedutaan AS.
Terkait iklim, Amerika Serikat akan mengumumkan langkah-langkah bersama negara Asia Tenggara tersebut dalam penangkapan dan penyimpanan karbon, mendukung jaringan listrik, dan meningkatkan kualitas udara.
Menurut laporan, pada Minggu, 12 November 2023, kedua negara berupaya untuk memajukan kemitraan mineral potensial yang berfokus pada nikel logam baterai kendaraan listrik (EV). Namun, pemerintahan Biden masih mengkhawatirkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di Indonesia dan sedang mengkaji bagaimana kesepakatan tersebut bisa berhasil.
"Kedua belah pihak akan mengungkap rencana yang akan mempersiapkan negara-negara tersebut untuk melakukan negosiasi mengenai masalah ini," kata salah satu pejabat AS, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 14 November 2023.
Jokowi juga diperkirakan akan menekan Biden mengenai langkah-langkah mengakhiri perang Israel dengan Hamas.
“Indonesia mengimbau AS berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekejaman di Gaza. Gencatan senjata adalah suatu keharusan demi kemanusiaan,” ucap Jokowi di Ruang Oval sebelum melakukan pembicaraan dengan Biden.
Indonesia, negara kepulauan dengan populasi 270 juta jiwa, adalah negara mayoritas Muslim terbesar. Banyak umat Islam yang marah atas dukungan Biden terhadap Israel setelah militan Hamas membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang, pada 7 Oktober 2023.
“Presiden akan meminta Indonesia untuk memainkan peran yang lebih besar dan membantu kami, di Timur Tengah," pungkas pejabat AS tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut apa yang mungkin diperlukan dari perluasan peran itu.
