Bahas Nasib Gaza, Menlu Iran Bertemu Pemimpin Hamas dan Jihad Islam

Menteri luar negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian.
Sumber :
  • Antara Foto/Xinhua.

VIVA – Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, dalam kunjungannya ke Beirut pada Rabu 22 November 2023, bertemu dan berunding dengan pemimpin senior kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dan Jihad Islam.

Pertemuan itu terjadi beberapa jam setelah jeda kemanusiaan selama empat hari yang ditengahi Qatar dan Mesir dikonfirmasi oleh Hamas dan Israel, setelah 46 hari serangan tanpa pandang bulu di Jalur Gaza yang terkepung.

Amir-Abdollahian bertemu Sekretaris Jenderal Jihad Islam Ziyad Nakhaleh dan wakil kepala Hamas Khalil al-Hayya, dan mendiskusikan perkembangan di Gaza serta tentang kesepakatan tersebut.

Surat Kabar Bild Digugat Setelah Tuduh Dosen-dosen di Jerman Sebarkan Anti-Semit

Pemimpin HAMAS Ismail Haniyeh.

Photo :
  • albalad.co.


Setibanya di ibu kota Lebanon, dia mengatakan perlawanan selama enam pekan yang dilakukan kelompok-kelompok Palestina membuktikan bahwa "waktu tidak berpihak kepada Israel." Masa depan Gaza dan masa depan Palestina, menurut dia, akan ditentukan oleh rakyat Palestina sendiri, dan menepis spekulasi bahwa Hamas akan tersingkir dari wilayah itu.

Amir-Abdollahian mengatakan dia berada di Beirut untuk berkonsultasi dengan pejabat tinggi Lebanon mengenai "cara memaksimalkan keamanan di kawasan dan cara untuk memulihkan hak-hak rakyat Palestina." Dia juga menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, dan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri.

Kesepakatan jeda kemanusiaan diumumkan pada Rabu dini hari (22/11). Kesepakatan itu akan memungkinkan pembebasan 150 tahanan Palestina, masuknya konvoi bantuan dan menghentikan serangan Israel.

Kesempatan Langka: 28 Artefak Peninggalan Rasulullah SAW Hadir di Indonesia

Hamas juga akan membebaskan 50 tahanan Israel yang disandera selama serangan mengejutkan pada 7 Oktober. Kesepakatan itu dapat diperpanjang jika kedua pihak setuju untuk membebaskan lebih banyak tahanan.

Dukung Aksi Jahat Israel, Inggris Lancarkan Ratusan Misi Mata-mata di Gaza

Jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 14.500 orang, dengan sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, sementara lebih dari 33 ribu lainnya luka-luka.

Pengepungan yang melumpuhkan di Jalur Gaza telah menimbulkan krisis kemanusiaan terburuk, yang membahayakan ribuan nyawa, terutama di rumah sakit yang kehabisan bahan bakar dalam beberapa pekan terakhir. (Ant/Antara)

VIVA Militer: Tank Israel di Koridor perbatasan Gaza-Mesir

UEA Tidak Akan Berikan Perlindungan Bagi Israel Usai Perang di Gaza Berakhir

Uni Emirat Arab (UEA), menolak ajakan PM Israel, Benjamin Netanyahu untuk mengambil bagian dalam pemerintahan di Jalur Gaza jika Hamas dikalahkan.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024