Gereja Ortodoks Rusia Resmi Sebut Perang Rusia-Ukraina sebagai 'Perang Suci'

Pemimpin Gereja Orthodoks Rusia dan Presiden Vladimir Putin
Sumber :
  • BBC.uk.co

Rusia – Gereja Ortodoks Rusia telah menyetujui sebuah dokumen yang menganggap invasi besar-besaran Presiden Vladimir Putin ke Ukraina sebagai “Holy War” atau “Perang Suci.” 

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

Deklarasi tersebut disampaikan dalam kongres Dewan Rakyat Rusia Sedunia yang mempertemukan tokoh-tokoh agama, politik dan budaya di negara tersebut di lokasi Katedral Kristus Sang Juru Selamat di Moskow, yang merupakan pusat kepercayaan Ortodoks di Rusia.

Kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, juga mengepalai dewan tersebut dan merupakan sekutu Putin. Dia dikritik karena memberikan pembenaran agama atas perang tersebut dan gagal mengutuk pembunuhan orang di Ukraina. 

Wamenhan Rusia Ditangkap Atas Dugaan Korupsi

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU)

Photo :
  • philenews.com

Pada bulan Februari 2022, Patriark Kirill mengatakan bahwa Ukraina dan Belarus adalah bagian dari "tanah Rusia" dan menyebut orang-orang Ukraina yang membela diri dari agresi Rusia sebagai "kekuatan jahat", yang menganggap perang tersebut sebagai pertempuran demi masa depan agama Kristen.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

“Dari sudut pandang spiritual dan moral, operasi militer khusus adalah Perang Suci, di mana Rusia dan rakyatnya, mempertahankan satu ruang spiritual Rusia Suci,” kata dokumen yang dirilis pada hari Rabu lalu dengan judul ‘Operasi Militer Khusus’ yang merupakan istilah resmi Kremlin untuk invasi tersebut, dilansir Newsweek, Senin, 1 April 2024. 

Mereka selanjutnya mengklaim bahwa perang tersebut bertujuan untuk "melindungi dunia dari serangan globalisme dan kemenangan Barat, yang telah jatuh ke dalam Setanisme." 

"Setelah perang, seluruh wilayah Ukraina modern harus memasuki zona pengaruh eksklusif Rusia,” katanya.

Kemungkinan adanya rezim politik Russofobia yang memusuhi Rusia dan rakyatnya di wilayah ini, serta rezim politik yang dikendalikan dari pusat eksternal yang memusuhi Rusia, harus sepenuhnya dikesampingkan,” tambahnya.

Perwakilan gereja Ortodoks secara global, seperti Komite Urusan Publik Ortodoks (OPAC) yang berbasis di AS, mengutuk perang tersebut. 

Pemimpin Gereja Orthodoks Rusia dan Presiden Vladimir Putin

Photo :
  • BBC.uk.co

Setelah dimulainya invasi Vladimir Putin pada 24 Februari 2022 ke Ukraina, Gereja Ortodoks Ukraina (UOC) memutuskan hubungan dengan Gereja Ortodoks Rusia.

"Gereja Ortodoks Ukraina tidak mendukung dan memisahkan diri dari ideologi dunia Rusia. Terlebih lagi, sikap Gereja kita terhadap gagasan ini telah lama diungkapkan secara terbuka oleh Yang Mulia Metropolitan Onufrii dari Kyiv dan Seluruh Ukraina: 'Kami, kami tidak membangun dunia Rusia, kami sedang membangun dunia Tuhan'," ujar mereka. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya