Ganti Menteri, Popularitas PM Jepang Naik

PM Naoto Kan dan istri menyambut Barack Obama, November 2010
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Popularitas Perdana Menteri (PM) Jepang, Naoto Kan, terangkat di sejumlah jajak pendapat setelah dia merombak kabinet, Jumat pekan lalu. Namun, tidak sedikit warga Jepang yang kurang yakin dia bakal mampu memenuhi program reformasi yang dia janjikan untuk mendongkrak ekonomi dari krisis.

Sejumlah media massa Jepang, Minggu 16 Januari 2011, memaparkan hasil survei yang semuanya mendorong popularitas Kan. Kantor berita Kyodo News mengungkapkan bahwa tingkat kepercayaan publik atas pemerintahan Kan naik dari 24 persen pada Desember 2010 menjadi 32 persen di bulan ini. 

Surat kabar terbesar Jepang, Yomiuri Shimbun, mengungkapkan bahwa popularitas PM kan naik menjadi 34 persen, atau meningkat sembilan persen dari bulan sebelumnya. Survei itu dilakukan Yomiuri sepanjang akhir pekan lalu atas 1.736 responen, yang semuanya memiliki hak pilih di pemilu.

Kendati demikian, tujuh puluh persen responden dari survei Yomiuri mengaku belum yakin bahwa kabinet baru akan memenuhi janji-janji pemerintah. Sesuai jadwal, Jepang baru menggelar pemilu 2013 mendatang, namun bisa jadi dipercepat bila kepercayaan publik atas pemerintah kian menurun sehingga bisa dimanfaatkan oposisi untuk mendesak diadakannya pemilu lebih cepat.

Di Jepang, hasil jajak pendapat yang dikeluarkan media-media massa terkemuka memberi pengaruh besar bagi stabilitas pemerintahan. Saat popularitasnya menurun, Kan Jumat pekan lalu merombak kabinet dengan mengganti sejumlah menteri. Ini merupakan langkah Kan untuk mengatasi masalah ekonomi di negaranya sekaligus membawa Jepang tetap kompetitif dalam persaingan perdagangan global.

Menurut kantor berita Associated Press, ini merupakan kabinet baru ketiga bagi Kan sejak pemimpin Partai Demokratik Jepang itu mengemban jabatan sebagai kepala pemerintahan pada Juni 2010.

Sepertiga anggota kabinet diganti dan sejumlah muka baru direkrut untuk menduduki posisi-posisi strategis. Mereka di antaranya mantan sekretaris jenderal Partai Demokratik Jepang, Yukio Edano, menjadi menteri Kepala Kabinet dan pakar fiskal Kaoru Yosano menjadi menteri kebijakan ekonomi dan fiskal.

Sejumlah pejabat tetap dipertahankan. Mereka di antaranya Menteri Keuangan Yoshihiko Noda, Menteri Luar Negeri Seiji Maehara, dan Menteri Pertahanan Toshimi Kitazawa.

Namun, politisi dari Partai Demokratik Liberal, Tadamori Oshima, mencela perombakan kabinet ini. Bagi dia, langkah pemerintah itu tidak ada bedanya dengan pergantian personil suatu kelompok musik yang tanpa bakat.

Dalam beberapa tahun terakhir, pasca resesi keuangan global, status Jepang telah digeser China sebagai ekonomi nomor dua terbesar di dunia. (umi)

Jangan Tergiur Harga Murah, Cek Dulu Kelaikan Bus hingga Hasil Uji KIR di Aplikasi Ini
Jemaah haji kloter 2 embarkasi Palembang tiba di Asrama Haji.

90 Persen Lebih Jemaah Kloter 2 Embarkasi Palembang Resiko Tinggi

90,6 persen di antaranya, atau 407 jemaah dari Kloter 2 Embarkasi Palembang masuk kategori resiko tinggi (Risti)

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024