Sumber :
VIVAnews -
Dzhokhar Tsarnaev, pelaku pengeboman Boston yang selamat dari serbuan polisi telah sadarkan diri. Dia mengalami luka di tenggorokan dalam baku tembak Jumat malam pekan lalu di kota Watertown.
Diberitakan
CNN
, Senin 22 April 2013, Dzhokhar masih dalam keadaan lemah namun stabil. Dia tidak bisa berbicara karena tertembak di bagian kiri tenggorokannya. Kendati demikian, dia masih bisa berkomunikasi dengan polisi melalui tulisan.
Baca Juga :
Heboh Biskuit Keping Langka Bakal Hadir di Indonesia, Yuk Kenalan Sama Karakter Mew dari Pokemon
Dia tertangkap setelah dilakukan pemburuan selama seharian sejak dini hari hingga malam di Watertown. Akses kota ditutup dan transportasi dilarang beroperasi untuk mengepung Dzhokhar. Dia akhirnya tertangkap setelah .
Bersama kakaknya, dia meledakkan dua bom di Boston's Marathon Senin pekan lalu, menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 170 orang. Hingga kini, belum diketahui motif penyerangan mematikan tersebut.
Walikota Boston Thomas Menino mengatakan bahwa negara bagian Massachusetts tidak memiliki hukuman mati. Namun, kata dia, dalam kasus ini bisa saja hakim memvonis mati Dzhokhar karena telah menebar teror di Boston.
"Saya harap hakim di AS membawanya ke pengadilan federal dan menjatuhinya hukuman mati. Dua orang ini telah membuat kota lumpuh selama lima hari. Inilah yang ingin dilakukan teroris, melumpuhkan kota dan menghentikan perekonomian," kata Menino.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia tertangkap setelah dilakukan pemburuan selama seharian sejak dini hari hingga malam di Watertown. Akses kota ditutup dan transportasi dilarang beroperasi untuk mengepung Dzhokhar. Dia akhirnya tertangkap setelah .