Pemilik dan Insinyur Gedung yang Roboh di Bangladesh Ditangkap

Pabrik garmen ambruk di Bangladesh
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Biraj
VIVAnews -
Mahbubur Rahman Tapas dan Balzul Samad Adnan, dua orang pemilik pabrik garmen di Bangladesh yang roboh beberapa waktu lalu, ditahan kepolisian, Sabtu kemarin. Selain itu, polisi juga menahan dua insinyur yang membuat bangunan itu.


Seperti dilansir
Reuters
, Minggu 28 April 2013, sebanyak 352 orang tewas dan lebih dari 900 orang masih belum ditemukan akibat robohnya gedung garmen di Bangladesh itu. Diketahui, perusahaan garmen itu mempekerjakan lebih dari 3.000 orang.

3 Layar LED Videotron Meriahkan Nobar Timnas Indonesia U-23 di Balai Kota Semarang

Para pejabat setempat mengatakan, gedung Rana Plaza yang dibangun di pinggiran ibukota Dhaka itu telah dibangun tanpa izin yang benar. Selain itu, ada kesalahan pada struktur bangunannya. Ditambah dari kesaksian para pekerja yang menemukan retakan di dalam bangunan.
Abah Anton Ngaku Tak Kapok Maju Pilkada Kota Malang: Ulama Milih Kita untuk Lakukan Perubahan


Ban Hankook untuk Mobil Listrik Diuji Ekstrem, Ini Hasilnya
Kepala Polisi Distrik Dhaka, Habiburahman mengatakan, dua insinyur yang terlibat dalam pembangunan gedung itu dijemput di kediaman mereka Sabtu pagi. Kedua insinyur itu ditangkap karena menolak peringatan untuk tidak membuka bangunan setelah dilihat ada keretakan pada beberapa pilar bangunan.

Tapas dan Adnan, adalah pemilik pabrik New Wave Buttons dan New Wave Style. Keduanya menyerahkan diri Sabtu pagi dan langsung ditahan oleh polisi.


Kelalaian ini telah memicu protes dan kemarahan warga hingga terjadi bentrok dengan polisi. Gas air mata, meriam air dan peluru karet terpaksa ditembakkan polisi untuk meredam kemarahan pemrotes. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya