Sumber :
- Reuters Photo
VIVAnews -
Pemerintah Amerika Serikat akan segera melakukan negosiasi dengan Taliban soal perdamaian di Afganistan. Negosiasi dilakukan untuk menyelesaikan konflik berdarah yang melibatkan Amerika Serikat selama 12 tahun.
Diberitakan
Reuters
, Selasa 18 Juni 2013, Taliban yang membuka kantor di Doha, Qatar, telah menyatakan ingin menggelar pertemuan dengan AS demi mencapai solusi politis. Taliban ingin usai penarikan pasukan AS, Afganistan memiliki pemerintahan yang adil.
Baca Juga :
Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Modern dan Tradisional dalam Sembilan Inspirasi Busana
Baca Juga :
Terpopuler: Fuji Diramal Berjodoh dengan Mayor Teddy, Rizky Nazar Tegaskan Tak Ada Orang Ketiga
Perwakilan Taliban Mohammed Naeem mengatakan, belum ada tanggal pasti kapan pertemuan itu berlangsung. Dia menegaskan bahwa Taliban menginginkan hubungan baik dengan semua negara di dunia.
"Tapi Keemiran Islam (Taliban) memandang kemerdekaan negara dari pendudukan saat ini adalah kewajiban nasional dan agama," kata Naeem.
Seorang pejabat senior Afganistan mengatakan bahwa Taliban kini berniat berdamai dengan pemerintah. Taliban, ujarnya, telah melakukan beberapa kali diskusi rahasia dengan perwakilan pemerintah.
Dalam pertemuan dengan AS nanti, sumber Gedung Putih mengatakan bahwa mereka tetap menuntut Taliban memutus hubungan dengan al-Qaeda, menghentikan kekerasan dan menerima konstitusi Afganistan, termasuk perlindungan pada wanita dan kelompok minoritas.
Taliban diprediksi akan menuntut dibebaskannya komandan-komandan mereka di penjara Guantanamo di Kuba dan segera hengkangnya pasukan Amerika.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Perwakilan Taliban Mohammed Naeem mengatakan, belum ada tanggal pasti kapan pertemuan itu berlangsung. Dia menegaskan bahwa Taliban menginginkan hubungan baik dengan semua negara di dunia.