Sumber :
- Parisperfect.com
VIVANews -
Amerika Serikat ternyata bukan satu-satunya negara yang menyadap percakapan telepon dan internet warganya. Prancis ternyata juga melakukan praktik yang sama yang telah berlangsung sejak lama.
Hal ini terungkap berkat investigasi yang dilakukan oleh
Le Monde
, seperti diberitakan
The Guardian
, Kamis 4 Juli 2013. Menurut koran Prancis tersebut, DGSE atau agen intelijen eksternal Prancis telah menyadap telepon, email dan aktivitas internet masyarakat.
Agen itu diduga mengintersepsi sinyal komputer dan telepon di Prancis dan antara Prancis dan negara-negara lain. Koran itu menuliskan, penyadapan soal konten diduga tidak terlalu banyak dilakukan, tapi yang jelas Prancis bisa mendapatkan data soal penelepon dan siapa yang ditelepon.
Menurut sumber intelijen yang diperoleh Le Monde, data-data dari email, SMS, catatan telepon, akses Facebook dan Twitter, dan aktivitas internet lainnya seperti Google, Microsoft atau Yahoo! telah tersimpan bertahun-tahun di server pada tiga lantai bawah tanah markas DGSE.
Sementara metadata dari penggunaan telepon dan internet disimpan dalam database besar yang bisa diakses oleh enam badan intelijen dan agen rahasia Prancis serta kepolisian.
Menyebut sistem itu sebagai "Saudara Besar Prancis", Le Monde mengatakan bahwa pemerintah bisa menggunakan data itu untuk memata-matai seseorang kapanpun. "Seluruh komunikasi kita dimata-matai," tulis Le Monde.
Sebelum bulan lalu, The Guardian juga mengungkapkan praktik serupa yang dilakukan oleh intelijen Inggris. Pemerintah Inggris, lapor media ini, telah menyadap telepon dan internet para delegasi selama G20 2009 lalu di London. juga diduga menjadi salah satu sasaran penyadapan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelum bulan lalu, The Guardian juga mengungkapkan praktik serupa yang dilakukan oleh intelijen Inggris. Pemerintah Inggris, lapor media ini, telah menyadap telepon dan internet para delegasi selama G20 2009 lalu di London. juga diduga menjadi salah satu sasaran penyadapan.