Wanita Penerobos Gedung Putih Sakit Jiwa, Mengaku Nabi

Miriam Carey, penerobos barikade Gedung Putih yang ditembak mati
Sumber :
  • Doc. Advanced Periodontic
VIVAnews -
Miriam Carey, 34, wanita yang ditembak mati aparat setelah menerobos barikade gedung putih dan Capitol Hill di Washington, Amerika Serikat, mengidap gangguan jiwa. Dia mengaku sebagai Nabi dari Stamford dan mengatakan bahwa Presiden Barack Obama sering menguntitnya.


Carey mencoba menerobos barikade di Gedung Putih pada Kamis waktu setempat, sebelum terjadi kejar-kejaran menuju Capitol Hill, gedung para anggota kongres bekerja. Dia akhirnya ditembak polisi setelah menabrakkan mobilnya ke mobil aparat.


Menurut laman
Heboh Martha Asli dari Serial Baby Reindeer Muncul, Ngaku Jadi Korban yang Dikuntit Richard Gadd
CBS
, ibu satu anak ini menderita gangguan kejiwaan berat atau schizophrenia. Dalam penelusuran polisi, dia tengah menjalani perawatan kejiwaan. Carey mengaku sebagai nabi dan mengatakan bahwa Obama akan menutup kota Stamford.
Kementerian Keuangan Tanggapi Masukan Masyarakat Terkait Permasalahan Impor Barang Kiriman


Istri Dituduh Korupsi, PM Spanyol Bakal Umumkan Putusan Pengunduran Dirinya Hari Ini
Dia juga meyakini diawasi oleh semacam alat elektronik dan kehidupannya disiarkan ke khalayak, seperti dalam film Truman Show. Dokter yang menanganinya tidak memberikan peringatan apa-apa pada polisi, karena Carey dianggap tidak mengancam keselamatan jiwanya dan presiden.

Tahun 2012, seperti diberitakan
ABC
, kekasih Carey pernah menelepon polisi dan mengatakan bahwa wanita itu mengalami halusinasi hebat, berlaku tidak rasional dan membahayakan putrinya.


Menurut kawannya, dia normal-normal saja sebelum terjatuh dari tangga dan kepalanya terluka pada April 2012 lalu. Saat menjalani pengobatan, dia diketahui hamil sebelum menikah. Ibunya mengatakan, Carey mengalami depresi pasca melahirkan.


Wanita dokter gigi ini juga pernah bekerja di sebuah klinik kesehatan gigi di Connecticut pada Januari 2012. Dia tidak masuk kerja selama dua-tiga minggu. Dia dipecat pada Agustus 2012 karena pasien mengeluhkan perilaku kasarnya.


Kamis kemarin, dengan putrinya yang baru berusia setahun di bangku belakang, dia menghantamkan mobil sedan Infiniti miliknya ke barikade polisi. Sempat terjadi kejar-kejaran sebelum akhirnya dia tewas. Sebanyak 15 tembakan dilepaskan aparat ke mobil tersebut. Beruntung, putri Carey berhasil selamat. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya