Sumber :
- Reuters/Morteza Nikoubazl
VIVAnews -
Menteri Kehakiman Iran, Mostafa Pourmohammadi, mengatakan tidak perlu menghukum mati untuk kedua kali bagi seseorang yang berhasil selamat dari eksekusi hukum gantung. Pasalnya, hal itu akan mencederai citra negara Iran.
Kantor berita
BBC
, Selasa 22 Oktober 2013 melansir, pernyataan Pourmohammadi itu merujuk pada kasus vonis mati yang dijatuhkan kepada Alireza M, seorang penyelundup narkoba.
Meski begitu, Pemerintah Iran tetap tidak memiliki kendali untuk menentukan apakah hukuman kali kedua perlu dilakukan atau tidak.
Alireza, pria berusia 37 tahun itu sebelumnya sudah dieksekusi di tiang gantungan di timur laut kota Bojnord pekan lalu. Usai digantung selama 12 menit, dokter lantas menyatakan Alireza telah meninggal dunia. Eksekusi pun usai.
Tapi ketika keluarganya akan mengambil jasad Alireza keesokan harinya, mereka menyadari dia masih bernafas. Alireza kemudian dilarikan ke RS untuk memperoleh pertolongan medis dan proses pemulihan.
Selama dirawat, kamar Alireza dijaga ketat oleh petugas pengamanan. Kondisinya hingga saat ini masih belum diketahui, tetapi kantor berita
IRNA
melaporkan kondisi Alireza pada Senin kemarin memburuk dan jatuh koma.
Usai dinyatakan selamat, salah satu Hakim Tinggi Iran, Nourollah Aziz-Mohammadi, mengatakan Alireza harus dieksekusi kembali. Hal itu lantaran vonis yang diterimanya yakni hukuman mati.
"Ketika seorang terdakwa dihukum mati, maka dia harus meninggal ketika hukuman itu dilaksanakan," kata Aziz-Mohammadi.
Dan ketika kini dia berhasil bertahan hidup, lanjut Aziz-Mohammadi, maka hukuman serupa juga harus diulang kembali.
Namun keputusan itu mendapat tentangan dari beberapa pihak, antara lain Badan Amnesti Internasional dan kelompok pengacara di Iran.
Menurut seorang pengacara, Abdolsamad Khoramshahi, di dalam hukum Iran tidak diatur bagaimana perlakuan terhadap napi yang berhasil selamat dari hukuman mati.
"Karena hukuman itu sudah dilakukan, maka tidak ada alasan eksekusi kembali diulang," kata Khoramshahi seperti dikutip laman
Huffingtonpost.
Baca Juga :
Soal Foto Kopi Pro Israel, Zita Anjani Singgung Boleh Mengingatkan Tapi Tidak Menghakimi
Baca Juga :
Kaum Mendang-mending Jangan Kaget dengan Harga Mobil Listrik BMW i5, Incar Pejabat dan Sultan
Reaksi Pelatih Uzbekistan Usai Lihat Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan
Uzbekistan akan menghadapi Timnas Indonesia U-23 pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024. Pertandingan akan berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :