Ilmuwan Australia: Jangan Anggap Enteng Influenza

Paparan Peneliti Australia, Anne Kelso
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Ahli penyakit influenza dari Universitas Melbourne, Anne Kelso, meminta publik agar tidak menganggap enteng penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Sebab, penyakit yang semula dikira influenza biasa dapat berkembang parah dan mengakibatkan kematian. 
Meski Gratis, Real Madrid Harus Keluarkan Dana Fantastis untuk Rekrut Mbappe

Hal itu diungkap Kelso ketika ditemui VIVAnews di Gedung Kedutaan Besar Australia, Jakarta Selatan, pada Selasa 6 Mei 2014. Menurut Kelso, masih banyak publik yang kerap menganggap enteng penyakit ini dan dinilai tidak membahayakan. 
Kylian Mbappe Announces Farewell with PSG

"Sebanyak 80 persen penyakit yang disebabkan oleh virus tidak memiliki gejala. Kami mengetahui hal itu dari penelitian dokter dan mereka kemudian melakukan uji coba di laboratorium," ujar peraih gelar doktor di bidang imunologi dari Universitas Melbourne. 
Cerezo Osaka Vs Vissel Kobe, Justin Hubner Jadi Starter Bareng Eks Gelandang Man Utd

Menurut Kelso, penyakit influenza kemudian juga bisa berkembang menjadi radang paru-paru akibat virus terus menggerogoti organ tersebut hingga ke bagian dalam. Sehingga, penderita menjadi kesulitan bernafas.

Bahkan, penyakit yang disebabkan virus dan dikira influenza, dapat menyebabkan kematian. Kelso kemudian mengambil contoh pandemi flu yang terjadi di tahun 2009 lalu. 

Menurut data dari Departemen Kesehatan dan Kaum Lanjut Usia Australia, di tahun 2009 terjadi penyebaran virus H1N1 yang menyebabkan terjadinya virus flu babi Eurasia atau flu babi. Tidak seperti jenis influenza pada umumnya, H1N1 menghinggapi kaum lansia yang berumur lebih dari 60 tahun. 

"Orang-orang yang sehat pun tetap dapat tertular. Namun, apabila mereka memiliki antibodi yang baik, maka hal tersebut dapat mencegah mereka terjangkiti beberapa virus," kata Kelso. 

Kelso menyebut saat pandemik influenza terjadi pada tahun 2009, banyak orang yang meninggal. Di Australia sendiri, berdasarkan data dari Depkes dan Kaum Lansia, terdapat 37.636 kasus pandemik H1N1. Sebanyak 191 di antara mereka meninggal. 

"Di tahun 2009, banyak orang meninggal karena pandemik flu dan mereka yang menderita penyakit itu kebanyakan kaum muda yang sehat. Mereka datang ke RS lalu dirawat dan meninggal. Namun, ada juga yang tidak sempat dirawat di RS," kata dia menambahkan. 

Lalu, apa yang menyebabkan Anda dapat terinfeksi virus? 

Menurut Kelso, hal itu dapat terjadi karena adanya kontak dengan virus. "Bisa saja Anda tertular virus karena seseorang di depan Anda bersin, lalu tangan yang digunakan untuk menutupi mulut itu, kemudian digunakan untuk memegang pintu, telepon dan benda lainnya," ujar dia. 

Oleh sebab itu, dia menyarankan, apabila Anda sudah merasakan tidak enak badan dan terinfeksi virus influenza, ada baiknya menghindari kontak dengan orang lain. 

"Anda juga harus memikirkan bagaimana apabila Andalah yang menyajikan masakan untuk keluarga, karena dari sana virus juga dapat menyebar," ujar dia. 

Apabila sudah terinfeksi virus influenza, maka sulit dikendalikan dan dapat menyebar dalam waktu 24 jam. Padahal, ujar Kelso, gejala-gejala virus seperti demam dan batuk baru dapat terlihat jelas setelah melalui satu hari. 

Menghindari virus penyebab influenza

Agar terhindar dari virus penyebab influenza, Kelso menggarisbawahi bahwa setiap orang harus mengutamakan kebersihan personal mereka. Hal itu, kata Kelso dapat melindungi mereka kendati tinggal satu atap dengan orang yang telah terkena virus influenza. 

"Anda harus berhati-hati apabila ada yang bersin dan batuk-batuk. Kemudian, ketika Anda menggunakan tisu, maka harus langsung dibuang sekali pakai. Cuci tangan Anda karena ada kemungkinan akan ada virus di tangan Anda. Lalu, coba jaga jarak Anda sementara waktu dengan anggota keluarga yang terkena flu," ujar Kelso.

Cara lainnya yang dapat ditempuh, ujar Kelso yakni melalui vaksin. Usahakan, kata dia, untuk memberikan vaksin flu saat anak-anak masih muda. 

"Karena anak-anak muda tidak begitu peduli terhadap kebersihan seperti mencuci tangan, sehingga mudah terpapar virus di mana-mana. Sementara kaum lansia juga harus diberikan vaksin, karena daya tahan tubuh mereka cenderung menurun," kata dia. 

Oleh sebab itu, lanjut Kelso, di Negeri Kanguru, warga lansia yang berusia 65 tahun bisa memperoleh vaksin gratis yang telah disediakan oleh pemerintah. 

Kedatangan Kelso ke Jakarta merupakan rangkaian dari program seni dan budaya 2014 Kedubes Australia di Jakarta. Para ilmuwan itu, termasuk Kelso, melakukan perjalanan dalam tiga kelompok selama 10 hari untuk memberikan seminar dan bertemu dengan mitra mereka di tanah air. 

Mereka berkesempatan untuk berkunjung ke beberapa kota seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Makassar, Malang dan Yogyakarta. Kelso sendiri sudah memberikan seminar mengenai penelitian biomedis di Universitas Gadjah Mada pada Senin kemarin. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya