Tank Israel Tembak Sekolah PBB di Gaza, 15 Orang Tewas

Sekolah PBB di Jabaliya hancur dihantam roket Israel
Sumber :
  • REUTERS/Suhaib Salem
VIVAnews -
Serangan Israel semakin membabi buta dengan tidak pandang bulu dalam membunuh warga sipil. Serangan kali ini dialamatkan pada sekolah milik PBB yang jadi tempat perlindungan warga. Sebanyak 15 orang tewas dalam serangan ini.


Diberitakan
Reuters
, serangan itu terjadi pada Rabu, 30 Juli 2014, di sekolah milik lembaga bantuan PBB UNRWA di kamp pengungsi Jabaliya. Sekolah ini jadi tempat berlindung sekitar 3.300 warga Palestina yang kebanyakan wanita dan anak-anak.


Serangan dilakukan Israel menjelang magrib. Bercak darah terlihat di lantai dan kasur di dalam kelas-kelas sekolah dasar putri tersebut. Potongan-potongan tubuh dikumpulkan untuk dimakamkan. Lebih dari 100 orang terluka.


Tidak selang beberapa lama, serangan juga dilakukan Israel pada sebuah pasar di Gaza, menewaskan 15 orang. Total korban tewas di Gaza selama 23 hari konflik mencapai 1.346 orang.


Seolah Balaskan Dendamnya, Valentino Rossi Bahagia Pecco Bagnaia Kalahkan Marc Marquez
Kepala UNRWA Pierre Krahenbuhl mengatakan bahwa Israel menyerang dengan artileri ke arah sekolah mereka. "Saya menyerukan komunitas internasional untuk melakukan tindakan politik yang tegas untuk menghentikan kekerasan ini," kata Krahenbuhl.

Nikita Mirzani Tegas Tolak Balikan dengan Rizky Irmansyah, Ungkap Kelakuan Mantan yang Mengejutkan!

Israel berdalih, sekolah PBB itu digunakan para militan untuk menyimpan roket mereka. Krahenbuhl memperingatkan kedua kubu untuk tidak mengorbankan warga sipil.
Jokowi Sahkan UU DKJ, Heru Budi: Itu yang Terbaik untuk Jakarta


Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, berbicara di Kosta Rika mengutuk pembunuhan tersebut. "Ini gila. Tidak bisa dibenarkan. Kami menuntut akuntabilitas dan keadilan," kata Ban.


Pemerintah Amerika Serikat juga mengecam serangan Israel ke gedung PBB. Namun Gedung Putih juga menghujat militan yang menyembunyikan senjata di fasilitas PBB di Gaza.


"Kami prihatin, ribuan orang yang terpaksa mengungsi atas seruan Israel agar meninggalkan rumah juga tidak aman di penampungan yang dibangun PBB di Gaza," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Bernadette Meehan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya