Kedubes Prancis Terus Pantau Jurnalis yang Ditahan di Papua

Polisi dan prajurit TNI saat bertugas di Papua beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA
Yel-yel Membahana, Pasukan Maung 619 Siliwangi TNI Berlari Arak Raja Aibon Kogila
VIVAnews - Juru bicara Kedutaan Besar Prancis di Jakarta, Dominique Roubert, mengatakan pemerintahnya terus memantau perkembangan nasib dua warga mereka yang ditahan di Wamena, Papua, sejak 6 Agustus lalu. Dominique menambahkan dua staf Kedubes Prancis kini tengah berada di Jayapura untuk mendampingi bertemu Thomas Dandois dan Valentine Bourrat. 

Ketua Harian Dekranas Harap Seluruh Stakeholder Dukung Peningkatan Kapasitas Pelaku UMKM
Demikian keterangan Roubert yang diterima VIVAnews melalui pesan pendek pada Kamis, 14 Agustus 2014. Keberadaan dua staf Kedubes Prancis di Papua, lanjut Roubert juga untuk menemui polisi dan petugas imigrasi. 

Jumlah Korban Banjir Lahar di Sumbar Bertambah Jadi 58 Orang, Menurut BNPB
"Pihak Kedutaan berharap adanya sebuah resolusi yang cepat dalam situasi yang sulit ini," tulis Roubert. 

Kedua jurnalis asing itu ditahan saat tengah melakukan peliputan penduduk setempat dan tuntutan kelompok separatis Papua. Rencananya hasil liputan itu akan ditayangkan di saluran televisi Prancis-Jerman, Arte. 

Namun, menurut keterangan Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Yotje Mende, keduanya ditahan karena menyalahgunakan visa turis untuk bekerja. Selain itu, ungkap Yotje, kedua jurnalis itu dituduh melakukan aksi mata-mata. 

Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita sebuah laptop. Saat ini laptop tersebut sedang ditelusuri oleh bagian IT. Diduga saat sedang ditangkap, mereka sempat menghapus data-data di dalam laptop tersebut. Meski demikian, mereka belum dapat memastikan apakah kedua WNA itu adalah anggota KKB.

"Saya belum sampai sana, kecurigaan kami bahwa mereka melakukan kegiatan yang ada hubungan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata," jelas Yotje yang ditemui di Mabes Polri hari ini. (ren)

Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Minta Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Luhut Yakin Prabowo Setuju Dengannya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan maksud pesannya, jangan bawa orang toxic ke pemerintahan Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024