Australia Keluarkan Peringatan Berkunjung ke Indonesia

Turis asing di situs cagar budaya Pura Goa Gajah, Gianyar, Bali.
Sumber :
  • Antara/ Nyoman Budhiana
VIVAnews - Pemerintah Federal Australia pada Senin, 5 Januari 2015 mengeluarkan peringatan bagi warganya agar ekstra berhati-hati ketika berkunjung ke Indonesia.

Peringatan berkunjung itu dikeluarkan oleh Negeri Kanguru setelah Amerika Serikat pada Sabtu kemarin juga memberikan peringatan mengenai adanya kemungkinan ancaman teroris di Tanah Air. 

Harian Sydney Morning Herald (SMH), Selasa, 6 Januari 2015, melansir informasi tersebut dari situs resmi Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) yang memperbarui peringatan perjalanan dan meminta warga Australia untuk memiliki kehati-hatian tingkat tinggi. Walaupun tidak meminta mereka untuk mempertimbangkan kembali kunjungannya ke Indonesia. 

Menteri Luar Negeri, Julie Bishop, mengatakan perbaruan peringatan perjalanan itu dilakukan untuk merespons informasi yang disampaikan oleh badan keamanan. 

"Australia tengah memantau situasinya dari dekat. Untuk itu kami bekerja sama dengan badan intelijen dan keamanan Indonesia serta institusi penegak hukum," ungkap Bishop yang tengah berada di Perth. 

Australia sebelumnya pernah menjadi target sasaran tindak teror di masa lalu. Mulai dari bom Bali I di tahun 2002 hingga pengeboman di depan Gedung Kedutaan Besar Australia di tahun 2004 lalu. Data menyebut dalam tragedi bom Bali I, warga Australia menjadi korban tewas terbanyak yaitu mencapai 88 orang. 

Namun, Bishop menyebut badan keamanan Australia mengeluarkan peringatan tidak semata mengandalkan peringatan serupa yang dikeluarkan AS.

Dia pun mengaku masih tetap akan nyaman jika saat ini tengah berada di Bali untuk berlibur. "Iya, saya tetap merasa nyaman berlibur di sana," kata dia. 

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Kedubes AS di Jakarta mengeluarkan peringatan bagi warga mereka agar berhati-hati dan menjauhi bank dan gedung yang ada kaitannya dengan AS di Surabaya, Jawa Timur.

Hal itu lantaran diduga banyak warga Surabaya yang ikut berangkat ke Suriah dan Irak untuk berperang bersama kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS). 

Namun, peringatan keamanan itu dianggap oleh sebagian besar otoritas di Indonesia berlebihan. Kapolri Jenderal Sutarman memastikan kondisi kota Surabaya tetap aman. Begitu pula dengan kondisi kota-kota lain yang ada di Indonesia. 

Sementara itu, perwakilan Polri telah menemui pejabat Kedubes AS di Jakarta untuk mengklarifikasi hal tersebut. Dari hasil pertemuan itu disimpulkan apa yang disampaikan oleh Kedubes AS hanya saran biasa, bukan travel warning

"Bukan travel warning, melainkan peringatan atau saran bepergian," kata Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny F. Sompie. (ase)

Baca juga: 

Kompetisi Seni Rupa untuk Dukung Akses Pendidikan dan Generasi yang Kreatif

DJ East Blake Ditangkap Polisi, Penyebabnya Gegara Sebar Foto Porno Eks Kekasih
Honda Beat yang sudah dikonversi jadi motor listrik di PEVS 2024

Ada Motor Honda Beat Listrik yang Bisa Dicoba di PEVS 2024, Ini Caranya

Pada pameran PEVS 2024, tak cuma memamerkan berbagai motor listrik saja. Tapi pengunjung juga bisa menjajal langsung, ada juga Honda Beat dikonversi jadi motor listrik.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024