Sumber :
- VIVAnews/Fajar Sodiq
VIVA.co.id
- Erwiana Sulistyaningsih, buruh migran Indonesia yang menjadi korban penyiksaan di Hong Kong, mengatakan telah memaafkan majikannya. Namun, keadilan tetap harus ditegakkan.
Demikian pernyataan Erwiana yang dikutip
South China Morning Post
(SCMP), Selasa, 10 Februari 2015, menanggapi putusan Pengadilan Hong Kong yang menyatakan Law Wan-tung bersalah.
Baca Juga :
Majikan Erwiana Bersalah, Tapi Apa Hukumannya?
Law juga pernah menelanjangi Erwiana, lalu mengguyurkan air dingin saat musim dingin, setelah itu mengarahkan kipas angin pada Erwiana. Selain Erwiana, Law juga dinyatakan bersalah menyiksa seorang BMI lainnya, Tutik Lestari Ningsih.
Law disebut menampar dan menendang Tutik, kemudian melukai tubuh Nurhasanah. Law mengatakan pada Erwiana bahwa suaminya sangat kaya dan punya banyak koneksi di Indonesia.
Dia mengancam akan membunuh Erwiana dan keluarganya, jika berani melaporkan penganiayaan yang terjadi. Hakim memutuskan bahwa Law harus membayar gaji dan cuti bagi Erwiana, yang bekerja antara Mei 2013-Januari 2014.
Erwiana tiba di Hong Kong pada 27 Mei 2013, lalu bekerja untuk Law, ibu dari dua anak. Penyiksaan mulai terjadi, ketika Erwiana menyatakan niatnya untuk ganti majikan, setelah Law tidak membayar gaji untuk bulan pertama. (one)
Simak Juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Law juga pernah menelanjangi Erwiana, lalu mengguyurkan air dingin saat musim dingin, setelah itu mengarahkan kipas angin pada Erwiana. Selain Erwiana, Law juga dinyatakan bersalah menyiksa seorang BMI lainnya, Tutik Lestari Ningsih.